Lihat ke Halaman Asli

Farika HadianaDwiputri

sedang menjalankan S1 Pendidikan Masyarakat

Pengaplikasian Prior Learning Assessment and Recognition di Indonesia, Apakah Efektif?

Diperbarui: 1 Desember 2022   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Prior Learning Assessment and Recognition atau Penilaian dan pengakuan pembelajaran sebelumnya adalah capaian pembelajaran yang diperoleh dari Pendidikan formal, non formal, informal, dan pengalaman kerja ke dalam Pendidikan formal. PLAR telah digunakan oleh mahasiswa dan calon karyawan yang berpotensi untuk mendapat kredit dari pengalaman sebelumnya. Biasanya klien menyerahkan dokumentasi atau mendemonstrasikan kompetensinya kepada seorang profesional yang terlatih dalam metode tersebut, dan orang tersebut mengukur atau menilai bukti ini terhadap kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, dan memberikan kredit yang sesuai. Ini berkontribusi pada efisiensi sistem pendidikan dengan menghilangkan pelatihan yang berlebihan bagi individu yang telah mengembangkan keterampilan dan pengetahuan di tempat lain.

Nama lain dari Prior Learning Assessment and Recognition (PLAR) adalah Recognition of Prior Learning (RPL), Prior Learning Assessment (PLA), Accreditation of Prior Experiental Learning (APEL), dan Validation of Prior Learning (VPL).

Menurut Barker (1995), pendekatan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori besar, dan dicontohkan oleh negara berikut ini:
-Di Skotlandia dan Prancis, PLA digunakan untuk menghubungkan sistem kualifikasi pekerjaan dengan sistem pembelajaran. Artinya, individu menjalani PLA untuk menentukan ketidaksesuaian antara pembelajaran/keterampilan yang diperoleh dan pembelajaran/keterampilan yang dibutuhkan atau diinginkan. Ketidaksesuaian ini menjadi dasar rencana untuk memperoleh keterampilan/pengetahuan tersebut, baik melalui pelatihan formal maupun pembelajaran berdasarkan pengalaman.
-Di Inggris, Australia, dan Selandia Baru, PLA sebagian besar digunakan di luar sistem pendidikan/pelatihan yang mapan untuk mengakreditasi perolehan keterampilan menuju standar/kualifikasi pekerjaan. Seseorang dapat mengklaim telah memperoleh beberapa atau semua keterampilan di daftar periksa kualifikasi pekerjaan.
-Di Kanada dan AS, PLA sebagian besar digunakan dalam sistem pendidikan/pelatihan yang mapan untuk mengakreditasi pembelajaran sebelumnya sebagai bagian dari kredensial akademik akhir. Ini berarti, seseorang dapat diberikan sejumlah kredit terhadap jumlah total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu gelar atau diploma, dan tidak harus mengambil kursus yang mewujudkan keterampilan/pengetahuan yang telah dipelajarinya.

Proses PLAR meliputi :
-Mengidentifikasi pembelajaran berbasis pengalaman pembelajar sebelumnya dengan matang
-Membandingkan pembelajaran tersebut dengan hasil pembelajaran dari kursus atau program tertentu seperti yang ditemukan dalam garis besar kursus
-Menilai pengetahuan dan keterampilan pembelajar
-Mengakui pembelajaran dengan memberikan kredit akademik dalam kursus atau program jika kandidat memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

Adapun manfaat dari program PLAR
Manfaat bagi siswa:
-Mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan kredensial
-Membangun kepercayaan diri dan meningkatkan motivasi untuk belajar
-Meningkatkan integrasi siswa yang lebih siap

Manfaat bagi Perguruan Tinggi
-Meningkatkan layanan perguruan tinggi kepada pendaftar
-Meningkatkan integrasi siswa yang lebih siap

Manfaat untuk Bisnis/Industri dan Masyarakat
-Memberikan layanan yang sesuai untuk pelajar dewasa
-Mengenali keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya tidak peduli bagaimana mereka diperoleh
Sekolah Desa jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo memberikan akses seluas-luasnya untuk belajar sepanjang hayat, mendorong aparatur di desa untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas serta mutu tata kelola pemerintahan desa secara massif melalui RPL mandiri. Pada program ini, aparatur pemerintah desa akan menikmati proses perkuliahan yang disertakan seperti kuliah reguler melalui rambu-rambu mekanisme RPL. Harapannya dengan adanya Program Sekolah Desa kualitas SDM dapat mempercepat pencapaian 18 tujuan SDG's desa yang bermuara pada pengurangan angka kemiskinan di Desa.
Salah satu universitas yang menyelenggarakan RPL adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Ada 2 tipe RPL yang di selenggarakan IPB, yaitu :
-Tipe 1 adalah pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh dari Pendidikan formal di perguruan tinggi yang digunakan untuk melanjutkan ke Pendidikan formal. Metode yang digunakan melalui ahli kredit, hasilnya adalah pengakuan ahli kredit, dan lulusan akhir dari RPL ini berupa transkrip nilai.
-Tipe 2 adalah pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh dari Pendidikan formal, non formal, informal, dan pengalaman kerja. Metode yang digunakan melalui asesmen dan rekognisi, hasilnya adalah pengakuan jumlah SKS dan mata kuliah yang diakui, lulusan akhir dari RPL ini adalah ijazah.
Binus Online University juga memiliki program studi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yaitu penyetaraan akademik atas pengalaman kerja dan pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi di berbagai Program Studi seperti akuntansi, Teknik industry, business management, sistem informasi, dan Teknik informatika.
PLAR/RPL ini masih sangat asing di Indonesia, padahal program ini sangat bermanfaat dan menguntungkan banyak pihak seperti yg sudah tertera di atas. Apakah kalian tau bahwa persentase penduduk yang bekerja relatif tinggi yaitu berkisar 90% dari jumlah Angkatan Kerja secara keseluruhan. Sebagian  dari  kelompok  tersebut  juga  merupakan  kelompok  generasi  muda  yang harus berada di bangku sekolah terutama di perguruan tinggi (19 – 24 tahun). Besar kecilnya kontribusi  kelompok  generasi  muda  ke  dalam  Angkatan  Kerja  akan  mempengaruhi  angka partisipasi  kelompok  generasi  muda  tersebut  dalam  angka partisipasi pendidikan  generasi muda secara keseluruhan (APK, APM atau APS).

Banyak anak muda yang sebenarnya memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi tetapi lebih memilih bekerja karena satu dan lain hal. Melalui RPL ini, siswa yang memiliki keterampilan pada suatu bidang tertentu dapat mengkonversi hasil pengalaman/kerjanya menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) dalam perkuliahan. Menurut saya program ini harus diterapkan pada semua universitas agar peluang generasi muda berpendidikan lebih tinggi dan meningkatkan angka Pendidikan di Indonesia.


Daftar Pustaka
Binus. (2021, July 8). Berkenalan dengan Keunggulan Program RPL dari BINUS ONLINE LEARNING. Retrieved from BINUS UNIVERSITY ONLINE LEARNING: https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/07/08/berkenalan-dengan-keunggulan-program-rpl-dari-binus-online-learning/

25-IT3-PP-2020-Rekognisi-Pembelajaran-Lampau-Di-Lingkungan-Institut-Pertanian-Bogor-RPL. (n.d.).
Andersson, P. (2021). Recognition of Prior Learning for Highly Skilled Refugees’ Labour Market Integration. International Migration, 59(4), 13–25. https://doi.org/10.1111/imig.12781
Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, D., & Pendidikan Tinggi, dan. (2015). REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU Dokumen 007.
Resource Guide Prior Learning Assessment & Recognition. (2010). www.northernc.on.ca
Robertson, L. H. (2011). Prior Learning Assessment and Recognition in Aboriginal Self (Re) Construction 1. In Pimatisiwin: A Journal of Aboriginal and Indigenous Community Health (Vol. 9, Issue 2).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline