Lihat ke Halaman Asli

Farika Dewi

21107030069

Wisata Edukasi Tunnel Garam Desa Tlogoproto Kebumen

Diperbarui: 17 Maret 2022   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Garam menjadi salah satu komoditas strategis nasional yang kedudukannya tidak kalah penting dibandingkan dengan kebutuhan pokok lainnya. Kabupaten Kebumen merupakan daerah yang saat ini mulai memproduksi garam. Terdapat beberapa hal yang mendasari dikembangnya produksi garam di Kabupaten Kebumen adalah antara lain:

1.) Pada dasarnya wilayah Kabupaten Kebumen terdapat di pesisir selatan yang sebagian besar ialah kawasan pantai yang memiliki potensi untuk pengembangan tambak dan industri garam. 2.) Berlimpahnya air laut yang dapat digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan garam yang belum tercemar. 3.) Iklim yang mendukung untuk budidaya garam. 4.) Pada dasarnya di Indonesia masih mengimpor garam dari luar negeri. 5.) Kebijakan yang diarahkan untuk pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan serta menjadikan sektor ini sebagai sumber pertumbuhan baru dan pembangunan di masa yang akan datang. Kemudian di Kabupaten Kebumen telah dilakukan pelatihan pembuatan garam dengan sistem tunnel garam.

Berdasarkan proses pelatihan tunnel garam tersebut diperoleh hasil kristal garam yang telah melalui uji laboratorium yang ternyata kadar NaCl tinggi dan kandungan logamnya negatif. Maka daripada itu dari hasil tersebut cukup menggembirakan dengan potensi tersebut produksi gara dapat dijadikan sebagai salah satu sumber mata pencaharian utama masyarakat tersebut. Adanya pelatihan memberikan efek positif inovasi masyarakat untuk memproduksi garam dengan system tunnel yang kemudian membentuk kelompok. Namun usaha garam tersebut belum memberikan keuntungan lebih bagi petambak garam.

tunnel garam, dokpri

Apa sih tunnel garam?

Inovasi ini ada berawal dari pekerja yang tidak sengaja berfikir bahwa pemanfaatan sumber daya alam pantai selatan perlu dilestarikan. Semenjak itu masyarakat setempat mulai membangun rumah tunnel garam di Desa Tlogopragoto, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah. Belajar garam sekaligus menikmati cara membuat garam di pantai selatan akan menjadi pengalaman baru dengan adanya tunnel tersebut. Tunnel garam ini diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat. Tak hanya jadi tempat produksi garam, tunnel garam Tlogopragoto pun juga menjadi tempat wisata baru di Kebumen dan pantai selatan. Rumah tunnel garam merupakan salah satu metode produksi garam yang memanfaatkan teknologi rumah kaca kristalisasi garam. Penerapan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun termasuk dalam musim penghujan.

Proses pembuatan garam

Pada awalnya pemberdayaan ini hanya dilakukan oleh masyarakat setempat. Namun, seiring berjalannya waktu dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. System tunnel adalah pembuatan garam dengan lapisan penutup atas penggunaan plastik kadar UV 14 % dengan rangka yang dibentuk setengah lingkaran (model terowongan) dan meja garam menggunakan plastik geomembrane LDPE/HDPE. Plastik UV adalah plastik yang terbuat dari bahan polyethylene dan di lapisi bahan UV. Plastik UV bersifat elastis, lentur, dan tahan gesekan tidak tembus air yang berfungsi untuk melindungi dari sinar matahari yang berlebihan. Kemudian, meja garam menggunakan plastik geomembrane LDPE/HDPE adalah lembaran plastik yang terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethene) atau LDPE (Low Density Polyethene) yang mempunyai tingkat impermeabilitas sangat tinggi dan sangat homogen.

Produksi garam dapat dilakukan di lahan yang telah disediakan. Petambak garam hanya perlu menambahkan wadah tamping dengan bantuan geoisolator dan penutup yang dirangkai seperti terowongan. Itu sebabnya inovasi ini disebut tunnel yang berarti terowongan. Jumlah tunnel yang sudah dikembangkan ada 42 tunnel yang dijadikan meja garam dengan satu kelompok berjumlah 6 tunnel. Nah 6 tunnel inilah proses produksi berlangsung. Proses awal pembuatan garam dengan menyalurkan air laut sampai wadah penampung yang besar (tandon).

Kemudian disalurkan ke tunnel pertama. Di tunnel pertama di diamkan terebih dahulu karena terdapat zat kapur di dalamnya dan diukur kepadatan air laut menggunakan baume meter. Kemudian air laut dialirkan ke tunnel kedua. Di sini zat kapur dan kandungan NaCl sama perbandingannya. Kemudian dialirkan ke tunnel ketiga. Di tunnel ini mulai terjadi pengkristalan. Namun zat kapurnya lebih banyak daripada kandungan NaCl. Selain itu belum semu terjadi pengkristalan. Kemudian dialirkan kembali ke tunnel keempat. Nah disini kandungan zat kapur mulai berkurang dan perbandingannya lebih besar kandungan NaCl. Di tunnel keenam pengkristalan garam mulai sempurna. Jika kandungan garam kurang, petambak menambahkan yodium.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline