Pekan ketiga BRI Liga 1 telah usai, balada kembali menyelimuti Persib Bandung. Tyronee Del Pino, pemain asal Spanyol dibekap cedera serius sehingga harus pulang kembali ke negaranya untuk pemulihan.
Bernomor punggung 10 dan membuat debut penampilan meyakinkan. Del Pino sekejap berhasil mencuri hati Bobotoh dan Viking. Sayangnya, di laga tersebut, Del Pino yang baru turun dari bench selama 25 menit, langsung ditarik keluar karena engkel kaki kanannya mengalami permasalahan.
Tak berhenti disitu, pada awal musim kompetisi bergulir, Persib terseok-seok. Memasuki pekan ketiga BRI Liga 1, Persib hanya meraih hasil imbang.
Menjamu Madura United di markasnya, Persib ditahan imbang 1-1, kemudian melawan Arema FC di Bali skor 2-2 dan terakhir melawan Dewa United ditahan 2-2. Puncaknya, Luis Milla secara mengejutkan mundur dari kursi kepelatihan bersama staffnya.
Kita tahu, Luis Milla adalah bukan sembarang pelatih. Keputusannya hengkang menuai pro dan kontra. Raphael Maitimo, misalnya, adalah salah satu mantan pemain Persib yang menanyakan alasan Luis Milla mundur.
Di musim ini, Persib sangat optimis menyusun komposisi tim dibawah Luis Milla. Misi merubah total dengan gaya bermain tiki-taka ala Spanyol dengan mendatangkan Del Pinno dan Alberto Moreno adalah bentuk kesungguhan Luis Milla.
Kini, membentuk rangka permainan Persib kedepan adalah tugas berat pelatih selanjutnya. Di tangan dingin pelatih tepat, maka pemain yang didatangkan musim ini tidak akan sia-sia.
Dalam ulasan Bung Binder, salah satu yang disorot dari pertandingan kontra Dewa United adalah tidak berfungsinya Febri Hariyadi dijadikan sebagai wing back. Memang, secara agresivitas kedepan Febri bagus, namun ketika di lini pertahanan dia kurang maksimal. Puncaknya semakin menjadi ketika Febri Hariyadi diganjar kartu merah.
Begitu juga, Ryan Kurnia, pemain baru yang didatangkan dari Persikabo ini seperti musafir, jarang melakukan pergerakan. Persib ngotot dalam pertandingan namun finishing lemah. Sebaliknya, Dewa United bagus dalam finishing.
Lagi-lagi, yang membosankan dari lini depan Persib adalah sulit menurunkan ambisius. Khususnya, David dan Ciro. Untungnya, brace tendangan bebas berbuah gol Ezra Walian sedikit meredam emosi publik Bandung.