Pembangunan ekonomi daerah merupakan elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki kesenjangan antar daerah (Rahman, 2017). Untuk mencapai pembangunan yang optimal, setiap daerah perlu memahami struktur dan dinamika perekonomiannya, terutama dalam mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan. Kabupaten Tanah Laut yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan wilayah tersebut baik dalam industri primer seperti pertanian dan perikanan, maupun industri sekunder dan tersier seperti industri dan perdagangan (Dahuri, 2001).
Dalam konteks analisis ekonomi regional, Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SS) menjadi dua metode yang sering digunakan untuk memahami potensi dan dinamika ekonomi suatu wilayah. Location Quotient (LQ) adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur keunggulan relatif suatu sektor ekonomi di suatu daerah dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas, seperti provinsi atau nasional. Sektor dengan nilai LQ lebih dari satu menunjukkan sektor basis yang memiliki keunggulan kompetitif dan berpotensi untuk diekspor ke luar wilayah (Hendayana, 2003). Identifikasi sektor basis sangat penting, karena sektor ini biasanya menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah dan memiliki pengaruh besar terhadap penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat (Kembauw dkk., 2015).
Sementara itu, Shift Share Analysis (SS) merupakan metode analisis yang membantu mengevaluasi sejauh mana perubahan ekonomi suatu daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal. Metode ini menganalisis pertumbuhan sektor ekonomi berdasarkan tiga komponen utama, yaitu pertumbuhan nasional (national growth effect), struktur industri (industry mix effect), dan daya saing lokal (regional share effect). Dengan analisis ini, dapat diketahui apakah pertumbuhan suatu sektor disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan ekonomi secara nasional, keunggulan struktur sektoral daerah, atau kemampuan daerah dalam bersaing (Soepono, 1993).
Sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Kabupaten Tanah Laut menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan potensi sumber daya lokal. Analisis LQ dan SS terhadap sektor perekonomian daerah akan menjadi langkah strategis untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang perlu diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan daerah. Selain itu, hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan berbasis data untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pendekatan ini akan memungkinkan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk lebih memahami karakteristik perekonomian Kabupaten Tanah Laut dan mengembangkan strategi yang lebih baik untuk menghadapi dinamika pembangunan ekonomi di masa depan. Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif guna mendukung perencanaan pembangunan daerah yang lebih efektif dan efisien.
Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan atau sektor basis di Kabupaten Tanah Laut melalui pendekatan Location Quotient (LQ), serta menganalisis kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi daerah menggunakan metode Shift Share Analysis (SS). Dengan memahami sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan daya saing, laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pola pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Selain itu, hasil analisis ini bertujuan untuk menjadi landasan dalam merumuskan rekomendasi strategis guna mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data, sehingga dapat mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Tanah Laut.
Berdasarkan peta sektor pertanian, mayoritas komoditas menunjukkan pola distribusi sebagai non-basis di sebagian besar kecamatan. Komoditas seperti bawang merah menjadi komoditas basis di Kecamatan Pelaihari dan Bajuin, sementara komoditas lain seperti jagung dan kedelai tergolong non-basis di seluruh wilayah. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian masih terlokalisasi pada area dengan kesuburan tanah dan kondisi geografis tertentu.