Lihat ke Halaman Asli

Farid Zainuddin

Int'l Realitions

Ayat-ayat Al-Qur'an yang Membahas Diplomasi dalam Islam serta sifat-sifat Ideal Seorang Diplomat

Diperbarui: 3 November 2019   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Diplomasi biasa di artikan sebagai seni berunding yang di lakukan oleh pejabat/utusan resmi sebuah Negara, dalam Islam pengertian Diplomasi terkait dengan konsistensi dan tanggung jawab kepada umat sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist. Dalam pengertian itu di Diplomasi merupakan seni berunding yang di lakukan oleh seorang utusan/pejabat yang didasrkan pada upaya mengedepankan kepentingan ummat bukan kepentingan elite saja. sesuai dengan tertulisnya dalam Al-Qur'an dan Hadist, yakni kegiatan Diplomasi dilakukan agar dapat bermanfaat kepada semua pihak, "Rahmatan Lil 'Alamin" baik bagi diri sendiri, bagi lawan/musuh pun bagi alam semesta. Konsep Rahmatan Lil 'Alamin membedakan diplomasi Islam dengan Diplomasi Konvensional

Islam memperkenalkan satu perubahan yang signifikan yang menancapkan prinsip hukum Internasional dan Diplomasi. islam dengan tegasnya menyatakan persamaan antar manusia disadur dalam Al-Qur'an (QS. Al-Hujuraat 49:13) yang berbunyi: "Wahai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dengan seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal"

Adapun mengenai Kebijakan Politik Luar Negri yang di tekankan oleh Al-Qur'an dalam (QS Al-Maidah. ayat 1), Yang membahas  terhadap perjanjian-perjanjian yang telah di buat. Lalu dalam (QS. An-Nahl ayat 83) menyampaikan bahwa kejujuran serta ketulusan dalam tiap transaksi. Selain itu Islam juga menggaris bawahi bagaimana pentingnya keadilan dalam sistem Internasiona, tidak memihak bangsa tertentul  Islam sebelumnya sudah merealisasikannya yang didasari dalam (QS. An-Nissa ayat 90), begitupun kedamaian dalam (QS. Al-Anfaal ayat 61).

Dalam kekhalifahan Islam, politik dan hubungan internasional digunakan sebagai upaya dakwah Islam terhadap global. hal tersebut merupakan metode dalam menyebarkan ajaran Islam yaitu Berdakwah dan Jihad. Oleh karena itu seni Diplomasi Di landasi Aqidah Islam. Allah SWT berfiman:

Dan Al-Qur'an tidak lain hanya lah peringatan bagi seluruh umat manusia (QS. Al-Qalam. 52)

ayat diatas merupakan ayat makkiyah, diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud bahwa ketika ayat ini turun terdapat 6 orang pemeluk Islam. hal tsb menyimpulkan visi penyebaran Islam keseluruh ummat manusia. Begitupun tertulis dalam Firman Allah SWT yang artinya:

Dan kami tidak mengutus kamu (Muhammad) melainkan kepada ummat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita dan pemberi peringatan (QS. Saba'. 28).

Demikian bisa kami simpulkan bahwa Diplomasi dalam ajaran Islam merupakan seni yang megedepankan kepentingan Dakwah, melalui negosiasi dengan cara-cara damai pun itu dalam berhubungan dengan negara lain. apabila cara-cara tesebut gagal maka diplomasi mengijinkan penggunaan ancaman atau kekuatan nyata sebagai cara untuk tercapainya tujuan. karna dalam Islam kekerasan maupun perang meruapakan solusis terakhir dalam tercapainya kedamaian.

Adapun Sifat-sifat idealnya seorang Diplomat harus merujuk kepada sifat sifat rasulullah SAW sebagai seorang utusan Allah SWT yang harus di teladani

1. Siddiq (jujur)

sifat jujur yang dimiliki Rasulullah terlihat dari ucapan dan perbuatannya. apa yang pernah disampaikan kepada ummatnya baik berupa wahyu atau kabar, harus sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah SWT. dalam arti lain bahwa apa yang telah disampaikan pasti benar adanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline