Lihat ke Halaman Asli

Faridu Asrih

Teknisi Gadget

Tamana Loka Jaya sebagai Ikon Desa Tengguli

Diperbarui: 30 April 2022   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Taman loka jaya kini sudan menjadi ikon atau symbol dari desa tengguli yang dulunya dikenal sebagai desa santri namun kini juga sebagai tempat wisata yang bias kita nikmati keindahan pemandangan alamnya


Taman yang dibuat pad bulan juni 2020 ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar 300 juta, yang awalnya diperkirakan dengan masterplan yaitu 10 M. “ucap Farid selaku ketua pembangunan taman Loka Jaya”


Taman Loka Jaya yang berlokasi di Desa Tengguli Kecamatan Bangsri Jepara. Berbeda dengan tempat lain, destinasi ini menyajikan keindahan pemandangan dengan latar belakang gunung dan area persawahan.


Selain keberadaan Taman Loka Jaya, di desa Tengguli juga terdapat Situs Ukur Sunan Kalijaga. Ini merupakan sebuah alat ukur yang konon digunakan Sunan Kalijaga saat mencari kayu untuk pembuatan saka atau tiang penyangga Masjid Agung Demak.


Menurut cerita, pada tahun 1479 M selepas Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati dan Sunan Bonang selesai membuat saka atau tiang Masjid Demak, Sunan Kalijaga masih mencari kayu untuk membuat tiang terakhir.


Dalam misi mencari kayu untuk tiang ke-empat ini, sampai lah ke daerah timur hingga daerah yang sekarang bernama Desa Tengguli. Namun saat beliau mencari kayu, yang ditemui yakni kondisi kayu yang tengahnya berlubang dan tidak utuh. Kemudian dikarenakan kondisi kayu yang ditemukan berlubang, beliau meninggalkan “ukur” di daerah tersebut.


Konon menurut cerita masyarakat dulu, setiap ada burung yang terbang melintasi daerah tempat “ukur” Sunan Kalijaga ini pasti langsung rontok (red : gundul, brindili). Oleh sebab itu daerah tersebut dinamai Gundil seperti sekarang, yang diambil dari peristiwa burung yang gundul/brindili saat melintas di wilayah ukur tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline