Lihat ke Halaman Asli

Farid Ramadhan

Mahasiswa Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Clifford Geertz: Abangan, Santri, dan Priyayi

Diperbarui: 17 Juli 2023   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dari: Gayatri Mitra Kreasi

Clifford Geertz ini adalah seorang antropolog yang sebenarnya mewarisi pemikiran-pemikiran antropolog sebelumnya. Pertama, dari Max Weber. Max Weber melahirkan satu pendekatan namanya verstehen. Verstehen adalah penafsiran pemahaman. Ini juga dilanjutkan oleh Clifford Geertz dengan namanya interpretation (interpretasi) atau penafsiran, dan dilanjutkan juga dengan apa yang dimaksud dengan thick description (deskripsi secara mendalam). Ini diwariskan dengan Max Weber. Kemudian dia juga mewariskan konsep yang berada dari Émile Durkheim. Nanti, dalam konsep agama tentang yang sakral juga dia ambil dari Sosiologi.

Penelitian Clifford Geertz mengenai The Religion of Java ini berasal dari tim yang dibentuk oleh MIT dari Institut MIT di Amerika Serikat. Dibentuk satu tim untuk mengkaji dinamika sosial di beberapa belahan dunia, termasuk di Indonesia. Jadi, dibentuklah tim MIT itu di antara anggota-anggotanya. Kemudian dari hasil risetnya ditugaskan di Indonesia selama kurun waktu 1552-1960-an. Mereka terus meneliti, bolak-balik Amerika Serikat-Indonesia. Dari penelitian itu muncullah karya-karya yang banyak. Ada empat. Pertama, yang paling penting itu adalah The Religion of Java. Itu yang paling penting. Jadi, sebagai masterpiece dari karyanya. Kemudian ada karya Agricultural Involution: The Processes of Ecological Change in Indonesia. Ini adalah sebuah hasil riset tentang pertanian di Jawa. Hasil pertanian ini menimbulkan betapa kemiskinan akhirnya menjadi-jadi di Jawa itu karena proses pertanian ini. Jadi, dipaksa orang menanam tebu, tetapi di tanah dia sendiri. Kemudian diambil oleh VOC atau Belanda. Jadi, memiskinkan orang Jawa. Ada kesenjangan sosial dalam konteks pertanian, ada pertanian tebu dan juga agraris dalam konteks beras atau pertanian. Jadi, ada perdagangan dan pertanian. Itu dalam konteks Agricultural Involution: The Processes of Ecological Change in Indonesia. Clifford Geertz melihat bagaimana ekonomi di kelas sosial dalam konteks ekonomi di Jawa. Kemudian juga tentang sebuah pertumbuhan ekonomi di Bali dan juga di Jawa. Ini karya-karyanya.

Karya yang terpenting berkaitan dengan Sosiologi Agama adalah The Religion of Java. Karya ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Apa itu abangan, santri, dan priyayi? Mengapa Clifford Geertz sampai pada Islam tiga varian ini? Itu lebih disebabkan dia melihat aspek lokal dari keagamaan itu, bukan melihat agama yang universal. Dia ingin melihat, menggeneralisasi tentang agama, tetapi dia melihat dimensi lokal dari agama itu ternyata pada praktiknya itulah yang terjadi. Ini adalah khas dari Clifford Geertz studinya tentang Islam di Jawa. Meskipun klasifikasi ini banyak dikritik dan kini telah banyak berubah, akan tetapi pemikiran Clifford Geertz ini cukup penting untuk kita ketahui karena sering digunakan para ilmuwan untuk menjelaskan berbagai peristiwa di kala itu.

Metode thick description atau deskripsi mendalam tentang tiga  itu. Jadi, dia menggunakan suatu metode namanya thick description yang di situ melakukan penafsiran-penafsiran, simbol-simbol yang terdapat pada masyarakat Jawa.

Pertama, Islam abangan. Islam abangan adalah golongan Islam yang tidak taat melaksanakan ajaran Islam. Siapa mereka? Mereka adalah para petani yang terdapat di pedesaan. Lalu bagaimana corak agama mereka? Corak agama mereka itu lebih banyak dipengaruhi oleh ajaran kejawen, ajaran sinkretisme. Kemudian apa profesi mereka? Jelas mereka profesinya adalah petani.

Kedua, Islam santri. Siapa dia? Apa profesinya? Kita harus membedakan Islam santri dalam pemahaman kita dengan pemahaman Clifford Geertz. Dalam pemahaman Clifford Geertz yang disebut santri itu semua umat Islam yang taat melaksanakan ajaran Islam. Kalau pemahaman kita adalah santri itu adalah siswa yang belajar di pondok pesantren. Jadi, ini penting pemahaman ini. Jangan dicampur adukan dengan santri Clifford Geertz dengan santri konsep kita! Kalau konsep kita, santri itu adalah siswa atau seseorang yang sedang belajar di pondok pesantren. Kalau pemahaman Clifford Geertz, santri itu identik dengan umat Islam yang taat melaksanakan ajaran agama. Itu yang disebut santri. Jadi, Islam santri adalah golongan masyarakat Islam yang taat melaksanakan ajaran Islam. Islam santri ini adalah umumnya hidup di pesisir, di pantai-pantai, dan orangnya lebih banyak berdagang dan dikatakan mereka lebih produktif dalam konteks ekonomi. Islam santri itu juga hidup di pesisir karena alur perdagangan waktu itu lebih banyak di pantai-pantai.

Ketiga atau terakhir, Islam priyayi. Islam priyayi adalah Islamnya kalangan bangsawan, kalangan-kalangan para pegawai negeri. Paham keagamaannya adalah lebih mencerminkan paham sinkretisme dan juga Hindu-Budha.

Sebagaimana telah disebutkan, klasifikasi Clifford Geertz telah memancing berbagai reaksi. Kritik-kritiknya mengatakan bahwa pandangan Clifford Geertz tentang tiga varian ini tidak menggambarkan dimensi Islam yang realitasnya dalam kehidupan masyarakat Jawa, tetapi itu lebih menggambarkan dimensi budaya. Jadi, dia tidak membedakan mana aktivitas keagamaan dan mana aktivitas budaya. Itu salah satu kritik yang dikemukakan oleh ilmuwan Indonesia. Mengapa demikian? Karena jelas Clifford Geertz tidak membedakan budaya dengan agama. Baginya agama itu adalah bagian dari kebudayaan. Oleh sebab itu, dia melihat kebudayaan sebagai kegiatan keagamaan. Jadi, tidak memisahkan semuanya dipandang kategori agama.

DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline