Lihat ke Halaman Asli

Farid Pratama

Mahasiswa

110 Overseas, Kantor Polisi Siluman China yang Tersebar di Seluruh Dunia, Indonesia Termasuk?

Diperbarui: 2 Maret 2023   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 110 Overseas Chinese Transnasional Policing Gone Wild. Sumber: https://safeguarddefenders.com/zh-hans/110

Pernahkah teman-teman menonton film yang berhubungan dengan agen rahasia atau intelijen? Atau mungkin teman-teman sering mengasosiasikan seorang pedagang bakso keliling, martabak, dan lain-lain, sebagai seorang intel yang sedang menyamar menggunakan walkie talkie. Jawabannya, pasti kebanyakan dari teman-teman pernah menonton film yang berkenaan dengan hal tersebut, dan juga teman-teman bisa mengasosiasikan pedagang bakso dengan seorang intel karena sering melihatnya melalui konten-koten di media sosial, seperti video parodi atau mungkin meme.

Kita mungkin akan menganggapnya sebagai sebuah jokes atau hiburan semata dan tidak terlalu dianggap serius oleh sebagian orang. Namun, bagaimana jadinya jika ternyata hal tersebut memang benar, dan warung bakso langganan kalian ternyata adalah sebuah kantor polisi rahasia yang sedang menyamar?

Pada bulan September tahun 2022 sebuah organisasi hak asasi manusia asal Spanyol bernama 'Safeguard Defenders' membuat sebuah dokumen berjudul "110 Overseas: Chinese Transnasional Policing Gone Wild" memberikan informasi mengenai pemerintah China yang melakukan aktifitas yang terbilang cukup mengejutkan dan dikhawtirkan akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan, yaitu pemerintah China dikabarkan telah membangun 54 buah kantor polisi yang tersebar di lebih dari 30 negara di dunia secara ilegal. Namun, sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut kita perlu mengetahui apa maksud dari istilah '110 Overseas' itu.

'110 Overseas' berasal dari nomor darurat di China untuk polisi, yaitu 110 dan kata 'Overseas' yang berarti luar negeri. Jadi, arti dari '110 Overseas' sendiri, singkatnya adalah stasiun layanan polisi China yang berada di luar negeri. Kantor-kantor stasiun layanan kepolisian ini dibangun oleh Kementrian Keamanan Publik China yang berfungsi untuk memberikan pelayanan dan bantuan birokrasi kepada warga negara China yang berada di luar negeri mengenai masalah dokumen, administrasi dan juga mengenai pengawasan terhadap tindakan kriminal transnasional, memudahkan pemerintah China untuk menangkap buronan di negaranya yang melarikan diri ke luar negeri dan memulangkannya lagi ke China. Operasi ini disinyalir telah dimulai sejak tahun 2014 dan sudah ada banyak kantor polisi ini yang tersebar di beberapa benua, seperti Asia, Amerika, Eropa, dan juga Afrika. Namun, belum diketahui pasti negara-negara yang menjadi lokasi kantor polisi ini berada.

Namun, apakah yang dilakukan oleh stasiun layanan polisi itu hanya sekedar untuk mengurusi permasalahan pembaruan dokumen saja atau lebih dari itu? Melansir dari Kompas.com bahwasannya Amerika Serikat menganggap kantor-kantor polisi yang menjamur di Amerika dicurigai berkaitan erat dengan Partai Komunis China. Biro Investigasi Federal (FBI) merasa khawatir bahwa kantor-kantor polisi tersebut merupakan cara dari Komunis China untuk menyebarkan pengaruh dan propaganda komunisme ke luar negeri, sehingga kantor-kantor tersebut dinilai sangat membahayakan.

Direktur FBI Christopher Wray pada Kamis (17/11/2022), dalam diskusi di sebuah parlemen menyampaikan keprihatinannya terkait permasalahan ini dan membicarakannya kepada semua anggota parlemen yang hadir.


"Bagi saya, sungguh keterlaluan untuk berpikir bahwa polisi China akan mencoba mendirikan toko di New York. Katakanlah, tanpa koordinasi yang tepat, itu melanggar kedaulatan dan menghindari proses kerjasama penegakan hukum peradilan. Dan alasan mengapa hal ini sangat penting adalah karena kita telah melihat jelas pola pemerintah China, Partai Komunis China, mengekspor penindasan mereka di sini ke AS," ungkapnya.

Selain itu, kantor-kantor polisi ini juga memiliki sebuah metode yang disebut sebagai 'persuasif'. Meskipun namanya adalah 'persuasif' namun cara yang dilakukan tidak seperti yang dibayangkan atau dengan cara baik-baik, melainkan dengan cara melakukan pelecehan dan juga pemaksaan kepada anggota keluarga buronan atau para anggota oposisi PKT agar memaksa mereka untuk kembali pulang ke China.

Hal ini yang pada akhirnya juga mendorong banyak negara-negara untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengenai permasalahan ini. Mengutip dari SafeguardDefenders.com, setidaknya ada 14 negara yang telah melakukan investigasi terkait kantor polisi '110 Overseas', yaitu Austria, Kanada, Chili, Republik Ceko, Jerman, Irlandia, Italia, Nigeria, Portugal, Spanyol, Swedia, Belanda, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline