Lihat ke Halaman Asli

Faridha Ulfa

Guru SMK Kesehatan Purworejo

Rapuh

Diperbarui: 21 November 2023   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perkenalkan saya Faridhatun Ulfa, S.Pd., guru Bahasa Indonesia di SMK Kesehatan Purworejo. 

Pada artikel pertama ini saya akan menceritakan tentang puisi yang saya tulis sendiri. Puisi ini berjudul "Rapuh", penulis menceritakan tentang  kerapuhan seseorang. Di hari-hari sang penulis hanya terasa sepi, rindu, dan rapuh, tidk ada seorang yang peduli hal tersebut. Dengan diksi bulir-bulir air mata yang artinya penulis hanya bisa menangis dan merenung apa yang terjadi dihidupnya. Hari-harinya begitu kosong dan hampa. Sekilas makna dari puisi yang saya buat. Berikut puisinya.

Rapuh

Di kala sunyi...  Kumenetepi

Di sudut ruangan kumenangis

kuingat hal yang membuat rapuh

Kala itu tak ada seorang yang peduli

Apa yang kupikirkan

Wahai sang bintang

Apa kau memikirkan hal yang sama

sepi, rindu, dan rapuh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline