Lihat ke Halaman Asli

PMM Gelombang 9 Kelompok 73

Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Manfaatkan Air Limbah Budidaya Lele Menjadi Pupuk Organik Cair

Diperbarui: 25 Februari 2024   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sampang, 07/02/2024 - Menyuarakan semangat pengabdian kepada masyarakat, Universitas Muhammadiyah Malang kembali menggelar Program Pengabdian Masyarakat dalam Gelombang ke-9, kali ini di Kelompok 73. Mereka menjalankan misi ini dengan penuh dedikasi di BregenZ Farm, sebuah lokasi yang memiliki peran penting dalam perekonomian lokal. Terletak di Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, BregenZ Farm bukan hanya sekadar sebuah usaha budidaya lele, tetapi juga menjadi salah satu produsen bibit lele terbesar di seluruh Kabupaten Sampang.

Manajemen limbah merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha akuakultur, terutama karena limbah dari kegiatan budidaya lele dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sekitar jika tidak dikelola dengan baik. Limbah organik dan limbah dari pakan ikan dapat menyebabkan peningkatan kadar nutrien dalam air, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pertumbuhan alga berlebihan dan menurunnya kualitas air. Selain itu, limbah juga dapat mengandung bahan kimia dan patogen yang berpotensi merusak ekosistem perairan dan membahayakan kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, penerapan praktik-praktik pengelolaan limbah yang baik menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan usaha akuakultur dan melindungi lingkungan sekitar.

Pada dasarnya pembuatan pupuk organik padat maupun cair adalah dekomposisi dengan memanfaatkan aktivitas mikroba, oleh karena itu kecepatan dekomposisi dan kualitas kompos tergantung pada keadaan dan jenis mikroba yang aktif selama proses pengomposan. Pembuatan pupuk organik cair khususnya dari air limbah budidaya lele dengan penambahan bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms) bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu pembuatan terhadap kandungan N, P, K, dan C dalam pupuk organik cair, serta menentukan pengaruh bioaktivator EM4 terhadap kandungan N, P, K, dan C dalam pupuk organik cair.

dokpri

Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah yang masuk ke lingkungan sekitar, tetapi juga menghasilkan produk bernilai tambah yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian lokal. Dengan demikian, mahasiswa dan pihak terkait berharap dapat menciptakan siklus yang berkelanjutan dalam pengelolaan limbah, di mana limbah diubah menjadi sumber daya yang berguna dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di daerah tersebut.

Dosen Pembimbing Lapangan: Viajeng Purnama Putri, S.E., M.M.

Anggota Kelompok 73:

  • Muhammad Farid Fauzi – 201810160311705
  • Rahmad Ainul Faqih – 202010160311083
  • Helmi Zidan – 202110050311048 
  • Fery Auzatas Sa’adi – 202110050311071
  • Moh. Yogi Nuruzzalam – 202210160311090

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline