Lihat ke Halaman Asli

Faridatus Sholikah

Seorang pejuang komunikasi yg kuliah di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Respati Yogyakarta

Bulan Ramadhan, Sebabkan Harga Sembako di Rembang Meroket

Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suaramerdeka.com

Sembako merupakan sembilan bahan kebutuhan pokok yang umumnya sangat dibutuhkan masyarakat di Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, tanpa adanya sembako kehidupan masyarakat akan terganggu. Apalagi pada saat menjelang bulan Ramadhan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang bulan suci Ramadhan, harga kebutuhan pokok mulai meroket. Hal ini dikarenakan, selama bulan Ramadhan konsumsi masyarakat akan terus meningkat, sehingga penjual sembako harus memiliki stok lebih dari biasnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Semua pasar tradisional di Indonesia pasti mengalami kenaikan harga sembako, salah satunya di pasar Kragan, yang terletak di kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Beberapa bahan pangan seperti cabai rawit, telur ayam, gula pasir, dan beberapa bahan lainnya,  Mengalami kenaikan harga, terutama pada sayur mayur.  Misalnya, harga cabai keriting yang semula Rp 26.000,00 naik menjadi Rp 30.000,00  per kilogram. Tidak hanya itu, harga telur ayam pun ikut naik, yang semula  Rp 20.000,00  naik menjadi  Rp 25.000,00  per kilogram. Kenaikan harga ini sudah tercium pada awal bulan April.

Naiknya harga bahan pokok tidah hanya membuat para pedagang kelabakan, namun hal itu juga berpengaruh pada daya beli konsumen. Terutama para konsumen yang kebanyakan adalah padagang makanan yang menggunakan bahan-bahan pokok terutama pada beras, cabai keriting, cabe rawit merah, dan bahan pokok lainnya. Mereka mengurangi jatah belanjaan sehingga menghemat pengeluaran. Sehingga, pernjual mengalami penurunan pada konsumen.  Namun, berbeda halnya dengan Ibu rumah tangga yang mau tidak mau, harus membeli kebutuhan pokok untuk sehari-hari. Naiknya harga bahan-bahan pokok di pasar Kragan  disebabkan  oleh beberapa faktor. Berikut, penyebab meroketnya harga sembako di pasar Kragan;

Naiknya Permintaan Konsumen

Karena permintaan sembako semakin naik di bulan Ramadhan, yang disebabkan adanya kebutuhan memasak untuk sahur dan berbuka puasa. Maka, permintaan bahan pangan seperti beras, daging, sayuran, dan kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan. Pedagang yang curang memiliki kesempatan untuk menaikkan harga sembako.

Adanya Perubahan Cuaca

Karena adanya cuaca yang berubah-ubah, curah hujan yang tinggi dan terkadang berganti cuaca menjadi kemarau, hal tersebut dapat merusak tanaman. Sehingga,  menyebabkan cabai yang siap dipanen akan cepat membusuk. Petani beras hanya bisa panen 85% saja, karena adanya perubahan musim yang drastis. Perubahan cuaca yang ekstrim menyebabkan petani gagal panen. Sehingga, stok cabai yang dipasarkan terbatas dan harga naik.

Adanya Rantai Distribusi yang Panjang

Maksudnya yaitu, adanya proses memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.Contohnya saja, ketersediaan bahan pokok sembako di Rembang mendapat pasokan dari daerah Brebes. Karena adanya proses yang cukup lama, dari Brebes menuju Kragan menunggu cukup lama. Hal inilah menyebabkan naiknya harga pada sembako.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline