Lihat ke Halaman Asli

Observasi Pembelajaran Sastra Indonesia di SMP Filial Negeri 20 Semarang

Diperbarui: 29 Desember 2022   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Faridatun Nisa ( Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNISSULA)

Dr. Evi Chamalah, S.Pd., M.Pd. (Dosen PBSI FKIP UNISSULA)

Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting di sekolah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah di ajarkan mulai jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga Perguruan Tinggi. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Indiyati Surahmah merupakan seorang guru aktif di SMP Filial 20 Semarang, beliau mengajar kelas 7 ,8, dan 9. Kelas 7 menggunakan kurikulum merdeka, sedangkan kelas 8 dan 9 menggunakan KTSP, sementara K13 masih dalam penerapan. 

Metode pembelajaran yang digunakan menggunakan metode Flipped Clasroom yaitu siswa dapat menonton materi pembelajaran diluar kelas untuk mengembangkan pemahamannya mengenai materi kelas.  Sebelum materi yang akan diajarkan dibahas, guru memberikan tugas kepada siswa untuk terlebih dahulu mempelajari materi di lingkungan belajar. Model pembelajaran seperti itu menjadikan siswa untuk mempelajari materi secara mandiri sebelum pertemuan kelas dimulai.

Sementara itu untuk kesulitan dalam pembelajaran  Diskusi atau Berkelompok karena kurang kondusif dimana yang aktif kemungkingan hanya yang pintar-pintar saja, yang kurang pintar hanya diam dan bersifat monoton.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline