Lihat ke Halaman Asli

Jangan Bersedih Sayang...

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengimani takdir, itulah yang tersulit. Toh, manusia tidak ada yang bisa mendahului takdir-Nya. Segimanapun kita enggan menghadapinya, tapi tatkala sudah menjadi ketentuannya tak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali mengangkat tangan dan pasrah pada-Nya...

Inilah hidup, sekenario kita sudah ada yang tulis jauh sebelum kita lahir, usia, jodoh dan rezeki.  Tuhan. Ya Tuhan, dia Yang Maha tahu segalanya... Apa yang terbaik buat kita di masa sekarang ataupun depan hanya dia yang tahu. Kecewa, boleh? Tapi jika harus berlarut, sia-sia saja hidup kita.

Seperti aku.. Di dunia ini yang tak ingin aku lakukan adalah menyakiti, benci, dengki dan iri... Entah itu aku terhadap seseorang atau seseorang terhadapku... Bagaimana mungkin membenci ciptaannya hanya karena kesalahan yang tidak disengaja. Toh manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Jika Tuhan saja Maha pemaaf, kenapa kita sebagai manusia sulit untuk saling menebar maaf? Apakah kita telah menjadi uhan-Tuhan kecil?

Dalam sendiri ini, aku masih berfikir. Mnurutmu, siapa yang ingin menyakiti? Tidak!! Aku tak pernah ingin menyakiti kamu ataupun pria lain.. Kumohon berhentilah mennudingku seperti itu.. Itulah ketetepan-Nya. Itulah kehendak-Nya... Alloh telah menciptakan manusia berpasang-pasangan... Jauuuuh sebelum kita lahir, ketetapan itu telah tertulis... Jika pasangan yang berpacaran bertahun-tahun saja bisa berakhir, atau yang sudah bertunanganpun bisa gagal menikah dan bahkan yang menikah saja bisa cerai dan memutuskan janji pernikahan sehidup semati, kenapa kamu yang belum melangkah jauh saja bisa sesakit ini, dan sulit memaafkan...

Kenapa? Sampai kapan aku mendengar rintihan sakitmu itu? Sampai kapan kamu menyiksaku dengan keadaan ini? Ini bukan keinginanku, dengar sekali lagi, bukan mauku !! Aku menginginkanmu, dan berharap kamulah lelaki yang menjadi pendampingku di dunia dan syurga-Nya. Tapi aapajadinya jika Tuhan belum mempertemukan kita? Hatikupun sakit, lebih sakit tertusuk jarum... Lebih sakit dari apapun... namun bagaimana lagi? Mungkinkah Tuhan tengah mempersiapkan sekenario yang amat indah buat kitu,..

Jangan bersedih sayang, andaikan Tuhan merestui kita, kita jumpa lagi diwaktu yang telah ditentukannya... Kita bertemu ditempat yang lebih indah dari ini...

Aku tetap menyayangi seperti sebelumnya... Biarkan Tuhan yang menjawab seluruh tanya hati yang menyesakkan ini.. Biar kita serahkan padaNya...

Kita tak mungkin terus menyalahkan takdir-Nya.. Dialah yang Maha Tahu. Bahkan, ketika berdo'a pun, Tuhan akan memberi 3 jawaban indah untuk kita..


  1. Ya, akan Saya kabulkan sekarang
  2. Tunggu, akan Saya kabulkan di waktu yang tepat
  3. Tidak, Saya akan memberimu yang lebih baik dari permintaanmu.


Penuh teka-teki memang, tapi Dia tak akan memberi yang terburuk buat hambaNya. Selalu dan selalu mengharapkan yang terbaik...

Berhenti bersedih sayang, kita tak tahu apa yang akan terjadi esok... Kumohon, jangan bersedih, jangan terus berdiam diri di kamar... Lakukan kebaikan selama Tuhan masih memberimu nafas...

Salam sayangku,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline