"Tersesat oh tersesat, Astagfirullah". Slogan khas dari program pemuda tersesat, sebuah content yang membahas pertanyaan pertanyaan seputar agama dari pengguna media sosial.
YouTube pemuda tersesat berawal dari konten untuk mengisi bulan ramadan yang menjadi salah satu konten di channel youtube majelis lucu Indonesia, konten ini menuai banyak respon baik dari warganet, dua komika Coki Pardede dan Tretan Muslim sebagai pembawa acara berkolaborasi dengan Habib husein ja'far Al Hadar beliau seorang pendakwah dan juga seorang kreator konten dengan channel jeda nulis.
Konten pemuda tersesat merupakan konten tentang diskusi serta menjawab pertanyaan pertanyaan yang jarang ditanyakan, konten yang cocok dengan para generasi muda di mana mereka memiliki rasa ingin tau yang tinggi, contoh pertanyaan yang ditanyakan seperti "pada waktu puasa apakah kita boleh kumur-kumur pakai kuah rendang?" hal seperti itu memicu rasa ingin tau para penonton konten tersebut.
Kebanyakan dari anak muda tidak mau untuk menghadiri pengajian karena dirasa kurang menarik, penggunaan media sosial sebagai wadah untuk belajar agama merupakan salah satu cara yang cocok dengan generasi muda, dengan penjelasan yang sederhana, mudah dipahami dan dengan balutan komedi khas dari dua komika terebut membuat generasi muda enjoy menikmati konten tersebut.
Mengutip tulisan dari Habib Husein Ja'far Al Hadar beliau berpendapat bahwa perasaan tersesat itu penting karena mereka akan terus bertanya, terus belajar, terus memperbaiki dirinya. Sehingga mereka menjadi "the real pemuda hijrah" yang selalu hijrah menjadi lebih baik.
Dengan banyaknya komentar positif yang didapat dan tidak sedikit juga anak muda yang terinspirasi dari konten pemuda tersesat, Habib Husein Ja'far Al Hadar mendapatkan tempat di hati anak muda sebagai pendakwah yang cocok dengan mereka.
Selain mengisi konten pemuda tersesat dan konten di channel jeda nulis Habib Husein Ja'far Al Hadar juga sering mengisi diberbagai konten dakwah di sosial media dengan beberapa narasumber yang berbeda, seperti pada channel cahaya untuk Indonesia, dan juga channel lain yang membahas tentang dakwah.
Dengan adanya konten pemuda tersesat keberkahan yang didapat tak hanya sekedar banyak yang menikmati dakwah tersebut tetapi juga ditambah dengan adanya celengan pemuda tersesat, dana yang terkumpul dari celengan tersebut bisa membantu wirausaha, pendidikan dan kesehatan mental pemuda tersesat, program donasi celengan pemuda tersesat diakses melalui kitabisa.com dengan total donasi untuk sekarang sekitar 250 juta.
Dengan adanya konten pemuda tersesat sebagai salah satu contoh pemanfaatan media, bahwa dengan media apapun kita tetap bisa belajar dan berdiskusi tentang agama, toleransi dan lain sebagainya dengan cara yang tidak membosankan.
kemudahan yang kita dapatkan dalam akses media tersebut membuat kita harusnya semakin semangat untuk belajar tentang agama, dan ingat selalu gunakan media sosial dengan bijak.