Dakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat muslim berupa menyeru atau mengajak sasaran yang menjadi objek dakwah untuk kembali ke jalan yang benar. Dakwah dilakukan dengan cara arif dan bijaksana sesuai dengan syariat islam yang menjadi keharusan bagi setiap muslim. Dakwah sendiri jika ditinjau dari segi bahasa, dakwah memiliki artian memanggil, mengundang, mengajak, menyeru, dan mendorong. Dalam bahasa arab kata dakwah merupakan bentuk mashdar dari kata da'a, yad'u, da'watan, yang berarti memanggil, menyeru, atau mengajak (Fathul Bari, 2008: 17)
Berbagai metode dalam dakwah untuk membantu sorang pedakwah dalam menyampaikan dakwah-dakwah yang disampaikan kepada objek dakwahnya. Didalam alqur'an surah an; Nahl ayat 125, metode dakwah ini diklasifikasikan menjadi tiga diantaranya ada Himah, Mauidhah Hasanah, dan Mujadalah. Pembahsan artikel ini lebih mengerucutkan ke dalam metode dakwah muidhah hasanah. dan dalam dalil dari segi hadits nabi Muhammad SAW hadits ini terdapat dalam kitab Shahih Bukhori 88, dan 5932, kitab Shahih Muslim 5047 dan 5048, serta kitab Tirmidzi 2783. Lantas bagaimana kualitas hadits yang disebutkan sebagai pondasi dalil untuk menguatkan sebuah hukum.
- Teks Hadits dan Terjemahnya
:
Artinya: Shahih Bukhari 88: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata: telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Al Mas'ud Al Anshari berkata: Seorang sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, aku hampir tidak sanggup shalat yang dipimpin seseorang dengan bacaannya yang panjang." Maka aku belum pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi peringatan dengan lebih marah dari yang disampaikannya hari itu seraya bersabda: "Wahai manusia, kalian membuat orang lari menjauh. Maka barangsiapa shalat mengimami orang-orang ringankanlah. Karena diantara mereka ada orang sakit, orang lemah dan orang yang punya keperluan."
- Profil Perawi Hadits
Dalam mempermudah suatu pentakhrijan hadits dalam segi pendeskripsiannya, penulis sertakan profil singkat serta komentar ulama atas perindividual perawi hadits ini:
- Muhammad bin Katsir
Nama kunyah beliau adalah Abu Abdulah, beliau berasal dari kalangan Tabi'ul Atba' kalangan tua, beliau berasal dari nasab Al-'abdiy. Hidup di Bashrah dan wafat pada tahun 223 H. Periwayatan hadits beliau meliputi: 68 Hadits dalam Shahih Bukhori, 1 hadits dalam Shahih Muslim, 6 hadits dalam Tirmidzi, 143 hadits dalam Abu Daud, 1 hadits dalan Sunan An-Nasa'I, 1 hadits dalam Ibn Majah, 11 hadits dalam Darimi, 2 hadits dalam sunan Ahmad, 1. Komentar ulama muhaddisin terhadap beliau dalam segi periwayatan hadits: Lam Yakun bi Tsiqah (Yahya bin Ma'in), Shaduuq (Abu Hatim), Ats Tsiqat (Ibnu Hibban), dan Tsiqah (Ibnu Hajar Al-asqolani)
- Sufyan bin Sa'id bin Masruq
Nama kunyah beliau adalah Abu Abdullah, Hidup di Kufah dan wafat di Bashrah pada tahun 161 H, beliau bernasabkan Ats-Tsaury dan dari kalangan Tabi'it Tabi'in kalangan tua. Periwayatan hadits beliau meliputi: 353 hadits dalam Shahih Bukhori, 235 hadits dalam Shahih Muslim, 348 hadits dalam Tirmidzi, 247 hadits dalam Abu Daud, 315 hadits dalam Nasa'i, 215 hadits dalam Ibnu Majah, 274 hadits dalam Darimi, dan 1626 hadits dalam sunan Ahmad. Komentar ulama terhadap beliau dalam segi periwayatan hadits yaitu: Tsiqah (Malik bin Anas), Tsiqah (Yahya bin Ma'in), Huffad Muttaqin (Ibn Hibban), Tsiqah Hafidz Faqih, Abid, Imam, Hujjah (Ibnu Hajar Al-Asqolani) dan Imam (Adz-Dzahabi).
- Ismail bin Abi Khalid
Kunyah beliau adalah Abu Abdullah, hidup di Kufah dan wafat pada tahun 541 H. Beliau termasuk golongan Tabi'in kalangan biasa. Periwayatan hadits beliau meliputi: 101 hadits dalam Shahih Bukhori, 46 hadits dalam Shohih Muslim, 28 hadits dalam Tirmidzi, 23 hadits dalam Sunan Abu Daud, 34 hadits dalam Sunan An-Nasa'I, 33 hadits dalam sunan Ibnu Majah, 30 hadits dalam Darimi, dan 197 hadits dalam Sunan Ahmad. Adapaun komentar ulama terhadap beliau dalam segi periwayatan hadits yaitu: Tsiqah (Yahya bin Ma'in), Tsiqah (Ibnu Hibban), dan Tsiqah (Ibnu Hajar Al-asqolani), Alhafidz (Adz Dzahabi).
- Qais bin Abi Hazim Hushain
Nama kunyah beliau adalah Abu 'Abdullah. Beliau hidup di Kufah, nasab beliau yaitu Al Bajaliy Al Ahmasiy. Beliau dari kalngan Tabi'in kalangan tua. Periwayatan hadits beliau meliputi: 78 hadits dalam Shahih Bukhori, 26 hadits dalam Shahih Muslim, 21 Hadits dalam Tirmidzi, 9 hadits dalam Sunan Abu Daud, 9 hadits dalam Nasa'i, dan 18 hadits dalam Sunan Ibnu Majah. 10 hadits dalam Darimi, 107 hadits dalam Ahmad. Adapun komentar ulama terhadap beliau dalam segi periwayatan hadits yaitu: Tsiqah (Yahya bin Ma'in), Tsiqah (Ibnu Hibban), dan Tsiqah (Adz-Dzahabi).
- Uqbah bin 'Amru bin Tsa'labah
Nama kunyah beliau yaitu Abu Mas'ud, bernasabkan Al-Anshariy Al Badriy. Beliau hidup di Kufah pada tahun 40 H. Beliau dari kalangan sahabat. Periwayatan hadits beliau meliputi: 45 hadits dalam shahih Bukhori, 30 hadits dalam Shahih Muslim, 13 hadits dalam Sunan Tirmidzi, 18 hadits dalam Sunan Abu Daud, 22 hadits dalam Sunan An-Nasa'I, 17 hadits dalam Sunan Ibn Majah, 14 hadits dalam Darimi, 71 hadits dalam Sunan Ahmad, dan 3 hadits dalam Malik. Adapun komentar ulama mengenai beliau dalam segi periwayatan hadits yaitu tidak diragukan lagi karena beliau adalah kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW.
- Hadits Serupa sebagai penguat
Hadits serupa ini merupakan hadits penunjang dari hadits aslinya, dikarenakan ketika nabi memberikan fatwa atau pelajaran tidak semata-mata semua sahabat dapat berkumpul menyaksikan dalam satu waktu, dalam hadits serupa ini akan terdapat suatu perbedaan baik dari lafadz matan hadits atau sahabatnya. Berikut beberpa hadits serupa, diantaranya:
- Shahih Bukhari (88)