Lihat ke Halaman Asli

Cara Mengendalikan FOMO dan Menemukan Keseimbangan dalam Era Digital

Diperbarui: 17 April 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo! Di era digital saat ini, kebanyakan orang merasa terancam oleh FOMO atau Fear of Missing Out. Perkembangan media sosial membuat kita merasa tidak sabar untuk mengecek update dari orang lain dan merasa perlu mengejar semua pengalaman yang ada, bahkan jika itu mempengaruhi produktivitas. Dalam artikel ini, akan membahas cara mengendalikan FOMO dan menemukan keseimbangan dalam era digital.

Sadarilah bahwa Anda tidak dapat melakukan segala hal Salah satu cara mengendalikan FOMO adalah dengan menyadari bahwa tidak dapat melakukan segala hal. Selalu bergaullah dengan orang-orang yang memiliki hidup yang sehat dan positif, yang memungkinkan kita merasa termotivasi, tanpa meninggalkan ruang untuk perasaan cemas dan kecemasan.

Tentukan Prioritas, Tentukan tujuan utama dan lakukan hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat. Jangan biarkan FOMO memandu kehidupan saudara. Daripada menghabiskan waktu saudara bisa mencoba untuk mencapai apa yang dilakukan oleh orang lain, saudara harus bersikap bijak dan fokus pada tujuan saudara sendiri.

Temukan Hobi yang Baru Cobalah sesuatu yang baru dan menarik. Temukan hobi baru yang dapat dilakukan tanpa ketergantungan pada teknologi, seperti melukis, membaca buku, atau olahraga di luar ruangan.

Bersantai dan Berlibur Melakukan liburan atau bersantai adalah cara yang bagus untuk mengendalikan stres yang disebabkan oleh FOMO. Jangan biarkan diri Anda terlalu sibuk dan kurangi kebiasaan "selalu sibuk" setidaknya sekali seminggu.

Dengan mengendalikan FOMO, kita dapat memperbaiki produktivitas kita dan menemukan keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan profesional. Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan konsisten, mengontrol media sosial, menemukan kegiatan baru, bersantai, dan latihan mindfulness, kita dapat membangun kebiasaan yang memperkuat diri sendiri, dan merasa lebih damai dan bahagia dengan hidup kita. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline