Berawal dari kisah Nabi Sulaiman ketika mengistirahatkan para prajuritnya Nabi Sulaiman dan para perajuritnya sedang mencari air, maka di carilah burung Nabi Sulaiman yang bernama hud-hud untuk mencari sumber air, sebelumnya di tengah perjalanan hud-hud bertemu dengan burung lainnya kemudian ia ikut bersamanya hingga ia melihat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang menyembah matahari bersama kaumnya.
Nabi sulaiman pun yang mencari keberadaan hud-hud hingga merasa kesal bahkan ingin menyembelih apabila hud-hud kembali, beberapa saat kemudian datanglah hud-hud, singkat cerita hud-hud tidak disembelih karena telah mengabarkan kepada Nabi Sulaiman apa yang telah ia lihat, dengan segera Nabi Sulaiman menyuruh hud-hud untuk mengirimkan surat kepada Ratu Balqis.
Mengetahui itu ratu balqis pun bersama para petinggi-petinggi kerajaan mengadakan pertemuan, diantara para petinggi ini pun ada yang mengusulkan untuk berperang melawan Nabi Sulaiman, akan tetapi ratu yang penuh hikmah ini pun tidak lansung menyetujui usulan para petinggi kerajaan, akan tetapi ia ingin menguji Nabi Sulaiman dengan mengirimkan perhiasan-perhiasan yang paling mewah di istananya, kemudian di utuslah prajurinya untuk mengirimkan perhiasan-perhiasan tersebut, setelah prajurit ratu balqis ini memberikan perhiasanya nabi sulaiman pun menolak perhiasan tersebut dan memerintahkan untuk membawanya kembali, singkat cerita Ratu Balqis pun mengikuti agama yang telah diajarkan oleh Nabi Sulaiman.
Pada masa Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman Negeri Saba menjadi negeri yang paling makmur juga menjadi negeri percontohan bagi negeri-negeri lainya, dengan hasil alam yang berlimapah, di kanan dan di kiri terdapat kebun yang sangat luas yang di apit oleh kedua gunung,
Sungguh, bagi kaum Saba ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.
tanahnya pun yang subur menghasilkan berbagai macam buah dan sayuran, sampai-sampai ada yang mengisahkan apabila ada seorang masuk ke dalam kebun tersebut dengan membawa keranjang diatas kepalanya maka ketika keluar dari kebun, keranjang tersebut akan penuh dengan buah-buahan tanpa harus memetik buah tersebut dan dalam riwayat yang lain ada yang menyebutkan di dalamnya tidak ditemukan binatang seperti nyamuk, lalat, serangga, kalajengking dan ular. Kemakmuran Negeri Saba juga digambarkan apabila seorang bepergian sepuluh hari sepuluh malam maka ia akan aman selagi masih di dalam negeri tersebut,
Berjalanlah kamu di negeri-negeri itu pada malam dan siang hari dengan aman.
bahkan tanpa membawa bekal ia dapat mengambil buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di sepanjang perjalan.
Negeri Saba pada zaman itu benar-benar mencapai pada puncak kenikmatannya, kemudian tahun berganti tahun bergantilah generasi ke generasi, genersi yang dahulu beriman dan bertaqwa kepada Allah kini sedikit demi sedikit kembali ke zaman jahiliyah dengan kembali menyembah matahari, dari sinilah Allah mengutus para nabi untuk memperingatkan kepada mereka agar kembali ke jalan iman yang telah terbangun pada masa Ratu Balqis, sampai- sampai dalam riwayat menyebutkan ada dua belas nabi yang di utus kepada kaum Saba pada masa itu.
Namun setelah sekian nabi yang di utus oleh Allah, kaum Saba masih enggan kembali ke jalan yang benar, mereka justru ingkar dan mengkufuri nikmat yang diberikan kepadanya, maka datanglah azab dari Allah lewat perantara seekor tikus yang besarnya seperti kucing, tikus ini menggerogoti bendungan Ma'rib yang berada di Negeri Saba, bendungan sepanjang 620m dengan lebar 60m dan tinggi 16m seakan-akan tidak mungkin jebol hanya dengan seekor tikus, akan tetapi dengan izin Allah bendungan yang dahulu mengalir ke kebun-kebun mereka sekarang menjadi bencana bagi kaum Saba, seluruh negeri hancur dengan banjir yang begitu besar, sedikit diantara mereka yang bisa selamat kemudian pergi ke negara yang lain diantaranya Syam,dan Madinah, negeri yang dahulu subur, makmur, dan mempunyai banyak variasi buah dan sayuran yang tak pernah berhenti, setelah Allah meluluh lantakkan kebun-kebunnya, tanaman-tanamannya, buah-buahannya, maka Allah ganti kepada mereka dengan pohon-pohon yang berbuah pahit, pohon Asl (besar tapi tidak berbuah) dan sedikit pohon Sidr (pohon yang berduri dengan buah yang kecil dan berbuah setahun sekali).
Dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Asl dan sedikit pohon Sidr.