Semua orang pastilah sudah mengenal perusahaan milik negara dengan nama PERTAMINA yang memiliki produk selain BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk kendaraanbermotor juga memiliki produk LPG (elpiji) untuk dikonsumsi oleh konsumen rumahtangga seperti memasak. Pada awalnya peralihan pemakaian minyak tanah ke gasLPG banyak menemui kendala dilapangan khususnya pendistribusian LPG dan sertasulitnya mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia untuk beralih memasak memakaiLPG karena harus mengganti peralatan memasak seperti kompor, tabung sertaaksesoriesnya. Berkat kesiapan pemerintah kendala tidak berlangsung lama karenapemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membantu menyediakan kompor, tabung danaksesorisnya secara gratis.
Konversi energi dari minyak tanah ke gas LPG mempunyai tujuan utama yaituuntuk mengurangi subsidi BBM minyak tanah. Kondisi harga minyak mentah duniayang semakin naik juga membuat harga minyak di Indonesia juga mengalamikenaikan sehingga subsidi yang dikeluarkan pemerintah juga semakin besar. Perludiketahui bahwa proses produksi minyak mentah/bumi menjadi minyak tanahmembutuhkan biaya yang besar padahal dengan sedikit proses sederhana minyakbumi tadi bisa menjadi sumber bahan bakar yang memiliki harga yang lebihtinggi. Belum lagi subsidi minyak tanah yang seharusnya di berikan kepadamasyarakat miskin dan kurang mampu belum tepat sasaran karena dalamkenyataannya minyak tanah banyak dikonsumsi oleh masyarakat menengah dan mampu.Konversi minyak tanah ke LPG merupakan langkah yang tepat karena selain biayaproduksi LPG yang lebih murah, pemakaian LPG dalam satuan yang sama lebih hematdari pada minyak tanah karena kalori LPG yang lebih tinggi dari minyak tanah.
Karenakalori LPG yang lebih tinggi inilah dapat memberikan keuntungan dalam pemakaiannyahingga mencapai 10% sampai 15% sehingga banyak pengusaha/pedagang kecil yangberalih memakai menggunakan bahan bakar LPG. Program konversi ke LPG ini jugamemberikan dampak ekonomi bagi industri kecil lainnya seperti industri pembuat kompor LPG, industri pembuat aksesories.
Masalah konversi ke LPG mulai muncul setelah 3 tahun penerapannya, apalagi masalah tersebut banyak makan korban yaitu meledaknya tabung gas LPG yang berukuran 3kg dari pemerintah. Pihak pemerintah dalam hal ini Pertamina segera turun lansung dan sidak ditempat kejadian untuk mencari sumber-sumber yang memicu terjadinya ledakan dari tabung gas LPG 3kg. Hasil temuan dibeberapa tempat kejadian disimpulkan bahwa terjadinya ledakan bukan dari tabung gas LPG karena tidak pernah ditemukan tabung gas LPG yang rusak/hancur di tempat kejadian. Ledakan terjadi karena beberapa sebab diantaranya yaitu regulator yang sudah aus/rusak atau selang sudah rusak/pecah-pecah sehingga walaupun tidak terpakai gas LPG keluar dari aksesories yang rusak dan ketika ada nyala api langsung memicu ledakan. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa tabung Gas LPG aman untuk dipergunakan sehari-hari atau dikonsumsi.
Sumber referensi :
2. http://valiarina.blogspot.co.id/2012/04/konversi-bahan-bakar-minyak-tanah-ke.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H