Kampus mengajar merupakan sebuah program memberikan kesempatan untuk mahasiswa selama satu semester untuk dapat membantu para guru dan kepala sekolah pada jenjang SD serta SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Pada Kampus Mengajar Angkatan 3 ini kegiatannya dilaksanakan ditengah Pandemi Covid-19, sehingga mengusung program kerja yang berkaitan dengan kondisi terkini, dengan memerhatikan protokol kesehatan sesuai dengan aturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Pandemi Covid-19 atau corona virus sangat meresahkan masyarakat dunia, termasuk bagi masyarakat Indonesia. Sampai saat ini, tepatnya tanggal 31 Mei 2022 telah dilaporkan sebanyak 6.054.973 kasus terinfeksi Covid-19 dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 5..895.423, dan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 156.591. Data tersebut diperoleh dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Provinsi Jawa Timur berada pada tingkat ke --8 dalam kasus aktif, peringkat ke --4 kumulatif kasus sembuh, serta peringkat ke --2 kumulatif kasus meninggal.
Seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 yang terus bertambah, maka permintaan akan hand sanitizer juga semakin meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan antiseptik alternatif lain seperti hand sanitizer alami dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar. Saat ini SMP Walisongo telah menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka sehingga hand sanitizer merupakan alat yang harus selalu ada dimanapun dan kapanpun. Pembuatan hand saitizer dengan harga yang terjangkau yaitu dengan bahan alami yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Salah satu tumbuhan yang dapat diolah menjadi antiseptik alternatif non alkohol yakni tumbuhan daun sirih.
Rebusan daun sirih mengandung antiseptik (antibakteri). Sama halnya dengan sirih hijau disisi lain ada sirih merah yang memiliki kandungan sama dengan sirih hijau. Pemanfaatan rebusan dan ekstrak daun sirih sebagai bahan antibakteri alami. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut memiliki senyawa alami yang lebih aman dibandingkan dengan penggunaan obat yang mengandung bahan sintetik. Dengan adanya kandungan kimia yang ada di ekstrak daun sirih, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan hand sanitizer alami tanpa menggunakan alkohol.
Pembuatan Hand Sanitizer ini bertempat di Laboratorium IPA. Kegiatan ini dilakukan secara bersama -- sama mahasiswa kampus mengajar dengan siswa kelas 8A. Proses pembuatan hand sanitizer ini diperlihatkan langsung kepada siswa agar siswa bisa lebih memahami proses pembuatannya. Sehingga siswa dapat membuat sendiri hand sanitizer alami setelah melihat langkah pada kegiatan ini.
Bahan -- bahan yang perlu dipersiapkan yaitu Daun sirih, air perasan jeruk nipis, aquades, serta air bersih. Sedangkan untuk alat yang perlu disiapkan adalah gunting, gelas kimia, gelas ukur, corong, pengaduk, erlenmeyer, kertas saring, kompor, panci, dan botol spray. Karena kegiatan ini dilaksanakan di sekolah maka untuk kompor dan panci tidak digunakan. Sebagai gantinya, langkah merebus daun sirih menggunakan aquades dilakukan di rumah salah satu mahasiswa kampus mengajar. Lalu langkah selanjutnya yaitu mengukur setiap larutan sesuai dengan pedoman pembuatan hand sanitizer yang telah disiapkan. Lalu mencampurnya menjadi satu. Setelah itu di saring menggunakan kertas saring. Hand Sanitizer siap untuk di pindahkan ke dalam botol spray dan siap digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H