Lihat ke Halaman Asli

Kesederhanaan dalam Berkomunikasi

Diperbarui: 9 November 2018   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(nakita.grid.id)

Tantrum adalah sikap prustasi yang belum terpenuhi apa yang diinginkan. Tantrum ini biasanya terjadi dengan anak umur dibawah 6 tahun. Penyebab anak jadi tantrum di usia tersebut karena anak belum bias mengungkapkan rasa kesal dan rasa frustasinya terhadap orang tua sehingga nak mengekspresikan dengan marah dan nangis.

Seperti yang saya rasakan sendiri sebagai ibu dari Rita yang masih berumur 4 tahun. Dia sering marah karena apa yang di inginkan belum saya dan Ayahnya penuhi. Seperti peristiwa dua hari yang lalu, se-keluarga pergi jalan-jalan ke Matahari untuk membeli tas kakaknya yang pertama duduk di kelas 2 SMP karena memang tasnya sudah waktunya ganti. Anak-anak senang sekali jalan-jalan disana.

Setelah kakaknya memilih tas yang disukai kita semua langsung pergi pulang ke rumah, sebelum itu Rita merengek meminta tas baru seperti kakaknya, sebenarnya baru satu minggu kemaren dia baru mendapatkan hadiah tas baru dari Ayahnya. Saya dan suami tidak langsung memenuhi apa yang di inginkan Rita. Sebab itu, kami langsung memutuskan pulang ke rumah tidak mampir ke tempat yang lainnya.

Sesampainya di rumah, Rita langsung pergi ke ruang keluarga dan menangis sekerasnya banyak sekali apa yang dibilang olehnya. Saya dan Suami sementara untuk membiarkan apa yang di ekspresikan oleh Rita sampai dia benar-benar dalam keadaan tenang dan menangisnya sudah mulai melambat. Saat itu saya langsung mendekati dan memeluk Rita dari belakang. Ketika Rita sudah merasa lebih tenang dari sebelumnya dan dia sudah mulai berhenti menangis.

Saya mengajak Rita untuk berkomunikasi memberikan pengertian bahwa marah itu tidak baik dan sebaiknya agar tidak mengulangi kembali dan menanyakan apa yang membuat Rita menjadi sangat marah.

Membangun komunikasi dengan baik kepada anak, agar anak dapat bebas cerita dengan orang tua, dan sekaligus dapat membangun anak agar mempunyai rasa percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline