Lihat ke Halaman Asli

Denmark Kalahkan Belanda, Kuda Hitam Akan Berjaya?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pada tulisan saya sebelumnya di sini, saya tuliskan bahwa akhir-akhir ini saya lebih suka menjagokan tim yang justru kurang diunggulkan. Saya menyatakan kegembiraan saya ketika banyak terjadi kejutan di Piala Dunia 2002. Mulai dari Perancis yang secara mengejutkan dikalahkan 0-1 oleh Senegal. Berlanjut hingga penampilan gemilang tim-tim "lemah" yang menumbangkan tim-tim kuat, seperti Korea Selatan, Jepang dan Turki. Yang paling heboh adalah ketika Korea Selatan berhasil mengalahkan Italia 2-1, melalui gol sundulan Ahn Jung-Hwan yang menentukan. Namun kemenangan Korsel ini berbuntut ancaman dari Pelatih Perugia Serse Cosmi yang tidak ingin Ahn Jung-Hwan (pemain Korea Selatan yang merumput di Perugia) ada lagi di timnya.

Saya juga mengharapkan fenomena kejayaan tim-tim yang tak diunggulkan kembali muncul di Piala Eropa kali ini. Kita masih ingat fenomena tim dinamit Denmark yang menjuarai Piala Eropa 1992, tim tanpa bintang Yunani yang menjuarai Piala Eropa 2004 dan fenomena tim Turki yang pantang menyerah hingga detik-detik terakhir, yang mengguncangkan Piala Eropa 2008.

Pada Piala Eropa kali ini, saya berharap setidaknya Polandia dan Ukraina sebagai tuan rumah, mampu menghadirkan kejutan-kejutan, seperti halnya Korea selatan dan Jepang di Piala Dunia 2002. Seperti kita ketahui, laga Polandia vs Yunani berakhir seri 1-1. Sepertinya ini sudah menjadi tradisi laga pembuka yang berakhir seri. Sementara pertandingan Ukraina vs Swedia masih menunggu tanggal 12 Juni, sedangkan Polandia vs Rusia masih akan berlangsung tanggal 13 Juni.

Tapi kejutan yang tidak saya duga justru terjadi tadi malam, ketika Denmark mengalahkan Belanda 1-0. Denmark kali ini, menurut banyak pengamat tidak sefenomenal dulu ketika mampu menjuarai Piala Eropa 1992. Tidak ada bintang di tim Denamrk. Sementara tim Belanda menampilkan bintangnya Robben, Sneijder dan Van Persie. Bagi Denmark, tentunya hasil ini akan memupuk rasa percaya diri dalam melanjutkan pertandingan-pertandingan selanjutnya. Bisa jadi, optimisme untuk kembali mengulang prestasi di tahun 1992 akan terwujud kembali. Hal ini pun dapat dimanfaatkan oleh pelatih Denmark untuk terus memompa semangat para pemainnya.

Lebih jauh, hasil pertandingan Denmark vs Belanda juga akan menjadi penyemangat bagi tim-tim yang tak diunggulkan, untuk berbicara lebih banyak di Piala Eropa kali ini. Sementara bagi tim-tim kuat, hasil pertandingan tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri akan hadirnya kejutan-kejutan yang mungkin akan menimpa mereka. Oleh karena itu para pelatih tentu tidak akan main-main dengan meremehkan tim-tim "lemah". Mereka harus berasumsi bahwa semua tim adalah "berbahaya".

Selama bola itu bundar, saya masih bisa berharap kejutan-kejutan akan bermunculan di Piala Eropa kali ini. Seringkali terjadi hal-hal yang tak terduga, baik di ajang Piala Eropa maupun Piala Dunia. Probabilitas yang mungkin terjadi dalam setiap pertandingan, tidak selamanya dapat diramalkan, bahkan sering bersifat unpredictable. Para pengamat boleh saja meramalkan hasil setiap pertandingan, tapi hasil di lapangan hijau bisa berbicara yang sebaliknya.

Buat tim-tim yang tak diunggulkan seperti Polandia, Ukraina, Denmark, Swedia dan Kroasia, "Ayo ............ guncangkan Piala Eropa kali ini dengan kejutan-kejutan yang kau hadirkan!" Saya akan selalu berdoa untuk kemenangan tim-tim yang tak diunggulkan atau tim-tim lemah. Doa kaum dhuafa (tim-tim lemah) akan dikabulkan Tuhan ................ hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline