[caption id="attachment_325608" align="aligncenter" width="505" caption="Anies Baswedan dan Relawan Turun Tangan (aniesbaswedan.com)"][/caption]
Saya sudah berjanji bahwa saya tidak akan ikut-ikutan tercebur dalam perang tulisan di Kompasiana terkait pilpres, dengan menyanjung salah satu pasangan capres-cawapres dan sebaliknya menjelek-jelekkan pasangan yang lainnya. Dan alhamdulillah, hingga kini di tengah hingar-bingarnya saling serang tulisan di kanal politik, saya baru menulis dua tulisan terkait pilpres 2014, dan tulisan itu pun netral-netral saja. Yang pertama adalah tentang konsern saya agar jangan terjadi adu domba antara NU dan Muhammadiyah, dan yang kedua tentang sikap netral Iwan Fals.
Pada tulisan terdahulu, sebelumnya akhirnya pilpres hanya memunculkan dua pasangan capres-cawapres, saya pernah membuat tulisan yang mengajukan dukungan untuk pasangan Mahfud MD dan Anies Baswedan. Bahkan saya juga membuat grup di Facebook yang bertajuk Mahfud MD - Anies Bswedan untuk Indonesia yang Lebih Baik. Lebih jauh lagi, saya pun ikut bergabung dalam jaringan Relawan Turun Tangan. Sayangnya grup ini tidak cukup berkembang dan hanya mendapatkan 62 anggota yang tertarik dengan gagasan saya. Dan sedihnya, wacana pasangan ini tidak mendapatkan tempat di kalangan partai politik, untuk menghadirkan capres alternatif selain Jokowi dan Prabowo, yang telah lama digadang-gadang oleh para pendukungnya.
Seperti kita ketahui, setelah terdeklarasikannya dua pasangan capres-cawapres yang definitif, akhirnya Mahfud MD menyatakan dukungannya ke pasangan Prabowo-Hatta. Tak lama kemudian Anies Baswedan menyatakan dukungannya untuk pasangan Jokowi-JK. Terhadap Mahfud MD yang telah terlebih dulu melabuhkan dukungannya terhadap, saya perhatikan di media sosial terjadi pro kontra dalam menanggapi sikap Mahfud tersebut. Ada yang mendukung dan ada yang mengecam. Begitu juga yang terjadi kepada Anies ketika dia menyatakan sikapnya. Terkait hal ini, saya tidak ingin ikut latah dengan sikap-sikap yang sok tahu tersebut, seolah-olah mereka lebih tahu dari Mahfud MD atau Anies Baswedan. Saya menghargai sikap keduanya. Keduanya punya hak politik untuk bersikap. Dan sangat saya hargai bahwa keduanya tidak membawa gerbong pendukungnya masing-masing. Terutama hal ini saya tujukan kepada Anies Baswedan yang memiliki jaringan pendukung di media sosial yang sangat spontan, solid dan santun, yaitu jaringan Relawan Turun Tangan. Sedangkan Mahfud, dalam pengamatan saya, memang tidak aktif menghimpun dukungan di media sosial.
Sebagaimana judul tulisan ini, saya menyatakan salut untuk Anies Baswedan. Terkait pilihan pilihan politiknya, dalam emailnya yang ditujukannya kepada para relawan Turun Tangan, dengan tegas menyatakan bahwa pilihan politiknya untuk mendukung Jokowi-JK adalah sikap pribadi, dan tidak akan membawa relawan turun Tangan untuk mendukung pilihan politiknya.
Saya ingin kutipkan beberapa paragraf email yang saya terima (lengkapnya bisa dibaca di sini):
Melalui email ini, keputusan tersebut saya sampaikan secara langsung pada semua teman-teman yang selama ini berjalan bersama dalam Gerakan Turun Tangan. Ini dilakukan sebelum saya menjawab secara terbuka pada publik/umum. Email inipun dikirim kepada Anda sebelum ada penjelasan terbuka. Walau di media sudah beredar berbagai spekulasi, tapi saya ingin memastikan bahwa Anda mendengar kabar ini bukan dari media massa tapi langsung dari saya sendiri.
Perjalanan kita masih panjang. Ikhtiar kita untuk mendorong orang baik terus kita jalankan. Gerakan Turun Tangan saat ini belum menyusun perangkat organisasi untuk mengambil keputusan dan sikap. Walau Turun Tangan sebagai sebuah institusi tidak terlibat dalam kegiatan Pilpres bulan Juli 2014 ini, tetapi semua simpatisan dan relawan dianjurkan untuk terus melakukan pendidikan politik dan kesadaran perlunya terlibat . Setiap kita memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan diantara dua pasangan yang berhak menjadi calon dalam Pemilihan Presiden. Saya telah menentukan pilihan, saya harap anda bisa segera menentukan pilihan sesuai dengan prioritas anda.
Saya perlu garis bawahi, apapun pilihan kita itu adalah karena kecintaan kita pada Indonesia dan komitmen kita untuk memanjukan bangsa tercinta ini. Dengan begitu pilihan ini tidak boleh menyebabkan permusuhan. Lawan beda dengan musuh. Lawan debat adalah teman berpikir, lawan badminton adalah teman berolah raga. Beda dengan musuh yang akan saling menghabisi, lawan itu akan saling menguatkan.
Berbeda pilihan itu biasa, tidak usah risau apalagi bermusuhan, rilex saja. Jangan kita terlibat untuk saling menghabisi. Mari kita semua turun tangan untuk saling menguatkan, untuk saling mencintai Indonesia dan untuk membuat kita semua bangga bahwa kita jaga kehormatan dalam menjalani proses politik ini.
Menyambung email dari Anies Baswedan, admin relawan Turun Tangan pun juga mengirim email ke seluruh relawannya, termasuk saya. Di akhir emailnya, admin Turun Tangan menekankan agar para relawan memperhatikan hal-hal berikut:
- Akun-akun media sosial yang mengandung kata: TurunTangan / TT / Turun Tangan, diharapkan untuk melakukan edukasi politik dan tidak memberikan dukungan kepada calon manapun.
- Relawan tidak diizinkan untuk membuat pernyataan dukungan kepada calon Pilpres 2014 atas nama gerakan TurunTangan.
- Relawan TurunTangan akan selalu menghormati dan menghargai pilihan sesama relawan.
Luar biasa, ini adalah pernyataan yang sangat hebat dari seorang Anies Baswedan di tengah kurangnya teladan dari para politisi di negeri ini. Penghargaan yang tinggi saya sampaikan juga untuk admin relawan Turun Tangan yang lebih mementingkan untuk menjaga kode etik dan soliditas relawan. Anies Baswedan telah memberikan pendidikan politik yang benar kepada anak-anak bangsa, dengan pernyataan politik yang bijak dan elegan.
Apa pun pilihan politik saya saat ini, saya sangat mengapresiasi sikap politik Anies Baswedan. Meskipun dalam usia yang masih sangat muda, Anies telah menunjukkan dirinya sebagai sosok dengan sikap dan pendirian yang sangat matang, yang jusrtu tidak dipunyai oleh kebanyakan politisi saat ini. Meskipun saya sempat kecewa bahwa Anies tidak bisa maju sebagai capres alternatif pada pemilu kali ini, saya tetap bangga dan tidak berkecil hati.
Salut dan bangga untuk Anies Baswedan dan Relawan Turun Tangan ...........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H