Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Dilarang Meremehkan Kebaikan Sekecil Apapun?

Diperbarui: 7 Juni 2023   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Berbuat baik bukan hanya dianjurkan. Tapi juga dilarang untuk meremehkan kebaikan. Karena kebaikan adalah sifat baik dan perbuatan baik yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dampak dari kebaikan tidak lain, hanya baik dan bagus bagi lingkungannya.

Baik itu sederhana. Tersenyum saat bertemu irang. Mengucap salam kepada siapapun. Memilih berkata-kata baik daripada menyakitkan. Sedekah, bahkan berbuat baik kepada siapapun, termasuk ke orang jahat. Baik itu tidak ada batasan, tidak perlu dipilih kepada siapa harus berbuat baik.

Maka, "Janganlah sekali-kali meremehkan suatu kebaikan, walaupun hanya melemparkan senyuman kepada saudaramu ketika bertemu." (HR. Muslim, no. 2626).

Terkadang, satu kerikil dapat menyebabkan longsoran salju jika menghantam tempat yang tepat. Begitu pula, mulut yang salah makan bisa jadi sebab awal datangnya sakit. Apalagi mulut yang salah bicara. Sekali lagi, jangan pernah meremehkan perbuatan baik sedikitpun.

Banyak orang menganggap kebaikan itu sepele. Tapi amalan kecil dengan niat yang tulus dapat menjadikan seseorang sangat bernilai di sisi Allah SWT. Ibnul Mubarak berkata, "Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat." (lihat Al-Jami' Ulum wal Hikam).

Setiap kebaikan pasti ada nilainya, bahkan ada ganjarannya. Bila belum bisa dan mampu, jangan remehkan kebaikan yang dilakukan orang lain. Karena setiap orang memiliki kekuatan untuk mengejutkan siapa pun kapan saja. Itulah dahsyatnya arti kebaikan.

Kebaikan saja tidak boleh diremehkan, apalagi orang lain. Tebarkan terus semangat kebaikan di mana pun, untuk siapapun. Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline