Lihat ke Halaman Asli

Taman Bacaan Bukan Hanya Tempat Baca tapi Sarana Ibadah, Kok Bisa?

Diperbarui: 16 Februari 2023   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

TBM alias taman bacaan masyarakat itu ibadah. Sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui aktivitas literasi. Di TBM ada perkataan dan perbuatan yang baik, melatih lahir-batin untuk peduli kepada sesama melalui buku-buku bacaan dan menyediakan tempat membaca yang layak. Bila ada orang beribadah di masjid, maka TBM pun jadi tempat ibadah bagi yang memahaminya. Sebagai ladang amal dan tempat perbuatan baik atas niat ikhlas menggapai ridho-Nya.

Maka saat mengelola TBM, tidak boleh sembarangan alias asal-asalan. Harus punya komitmen yang sepenuh hati di TBM. Harus ada konsistensi dalam berliterasi di TBM. Agar terwujud ada anak-anak yang membaca, ada buku bacaan, dan ada program yang dijalankan. Karena TBM bukan gudang buku, bukan pula sekadar idealisme tanpa aksi.

Sesuai pengalaman mengelola TBM Lentera Pustaka di tahun ke-6 ini, sudah terbukti TBM adalah sarana ibadah. Sebagai rintisan jalan keberkahan sekalipun masih jadi jalan sunyi pengabdian. Siapapun yang berkiprah dan mengabdi di TBM, bisa jadi ibadah terpanjang dan terlama yang mendatangkan pahala kebaikan.

 

Karena itu, sangat wajar bila di TBM selalu ada ujian atau cobaan. Ada tantangan besar membangun aktivitas giat membaca anak-anak dan masyarakat. Selalu ada orang-orang yang tidak suka pada TBM. Tapi di balik itu semua, pasti ada solusi dari setiap masalah yang dihadapi TBM. Maka si tengah rasa tidak peduli banyak orang dan tantangan yang ada di TBM, sikap terbaik pengelola atau pegiat TBM adalah tetap sabar dan ikhlas dalam berkiprah di TBM. Niatkan yang baik, ikhtiar yang bagus dan lembutkan doa. Selebihnya, biarkan Allah SWT yang bekerja untuk TBM dan orang-orang yang ada di dalamnya.

Resep berkiprah di TBM. Cukup jalani dan hadapi apapun di TBM dengan lapang dada. Jaga komitmen dan konsistensi hingga kapanpun. Dan percayalah, di balik pengabdian di TBM insya Allah akan mendapatkan pahala yang besar. Maka sandarkan semuanya di TBM kepada Allah SWT. Apapun itu, Allah terus Allah lagi dan Allah selamanya.

 

Ibadah, itulah cara pandang yang pas untuk pengelola TBM atau taman bacaan. TBM pun bisa jadi sekolah, bisa jadi ladang amal. Maka ke depan, TBM sangat bisa memberi berkah kepada siapapun yang ada di dalamnya. TBM berkah karena berfaedah untuk masyarakat.

TBM itu ibadah karena ada banyak pahala di dalamnya. TBM itu sekolah karena jadi tempat aktualisasi diri dan saling menghargai antarsesama. TBM itu ladang amal karena memberi kesempatan kepada siapapun untuk mengabdi dan beramal. Dan TBM itu berkah karena mampu menjadikan siapapun lebih baik dari sebelumnya. Selalu berbuat baik pada sesama. Berkah itu indah.

Percayalah, mengelola TBM itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Semakin berat perjuangannya semakin besar pengorbanannya. Tapi di balik itu, maka semakin luas pula anugerah dan karunia Allah SWT kepada TBM dan orang-orang di dalamnya. Jadi, tetaplah ada di TBM. Sebagai jalan hidup dan warisan kebaikan untuk orang banyak. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline