Lihat ke Halaman Asli

Kesalahan Dalam Mengasuh Anak Usia Pra-Sekolah

Diperbarui: 1 November 2018   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hai hai para orang tua, apakah anda merasa kesulitan mengendalikan perilaku anak anda? apakah anak anda sering merengek dan memaksa untuk dituruti kemauannya? jika jawabannya iya, anda tak sendiri!.

Bagi anda yang memiliki anak usia 3-4 tahun memang usia ini adalah usia paling aktif bagi anak yang dapat membuat orang tua emosi bahkan frustasi. Dimasa ini biasanya adalah masa dimana kesabaran orang tua diuji dan harus terkuras habis oleh tingkah sikecil. Memang anak usia pra sekolah ini sedang berada dalam tahap bermain-main dengan kemampuannya sendiri yang disatu sisi dapat mandiri namun disisi lain juga masih perlu perhatian dan cinta dari orang tua.

Dimasa paling aktif anak yang sering membuat orang tua frustasi ini, justru tidak sedikit dari orang tua yang melakukan kesalahan yang justru akan membuat orang tua semakin pusing dan kewalahan dalam menghadapi tingkah polah anak.

  • Tidak konsisten

Perintah dan rutinitas dapat membuat sikecil merasa aman dan nyaman karena mereka merasa memiliki perlindungan dari dunia yang bagi mereka tidak dapat diprediksi ini. Mereka pun akan menjadi lebih tenang dan manis karena mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya setelah mereka melakukan rutinitas tersebut.

Sebisa mungkin usahakan lakukan segala sesuatu yang sudah menjadi rutinitas secara konsisten. Jangan sampai anda menyampaikan pesan yang berbeda kepada anak. Yah memang konsisten itu sulit, tapi demi perkembangan anak usahakan hal tersebut anda lakukan dengan sebaik mungkin dan sebai-baiknya.

  • Terlalu banyak membantu anak

Beberapa orang tua biasanya akan langsung membantu anak ketika anak kesulitan dalam melakukan sesuatu. Sebelum melakukannya anda harus paham bahwa membantu anak saat anak bermain membuat rasa percaya diri anak berkurang. Anak akan merasa dirinya tidak bisa melakukan hal itu sendiri dan dirinya tidak berkompeten dalam hal tersebut.

Ketika orang tua terlalu sering membantu anak dalam melakukan sesuatu secara tidak langsung berarti orang tua telah menyabotase kemampuan anak untuk percaya kepada dirinya. Orang tua seharusnya harus mengajarkan anak untuk melakukannya sendiri dan memberinya semangat agar anak bersemangat dan percaya diri dalam melakukan aktivitasnya tersebut.

  • Terlalu banyak bicara

Bicara banyak pada balita supaya membuatnya menurut kepada kita menurut saya kurang tepat. Karena balita bukanlah orang dewasa yang akan mengerti apa yang kita ucapkan. Mereka tidak bisa berfikir logis dan belum bisa mengasimilasi apa yang kita katakana kepada mereka.

  • Lupa mengajak bermain

Dunia anak adalah dunia bermain. Namun dimasa kini banyak orang tua yang tidak perduli akan hal tersebut dan malah membanjiri anak dengan banyak program pendidikan dengan harapan agar anak mereka tumbuh memjadi anak yang berprestasi nantinya. Namun tahukah anda para orang tua jikalau anggapan tersebut salah dan malah akan membebani mental anak?.

Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain otak anak akan berkembang dengan baik, dan anak akan tumbuh secara natural sesuai dengan usia perkembangan mereka. Biarkan anak pra sekolah ini mempunyai waktu bermain yang cukup, karena memang bermain ini adalah merupakan dunia mereka yang dimana anak akan berkembang melalui dunianya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline