Lihat ke Halaman Asli

Selamat Ulang Tahun. . .

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlahir dari persaingan jutaan sperma yang hanya menghasilkan satu pemenang…

Terlahir dari milyaran tangis bayi yang menyeruak hadir di muka bumi.. …

Menghadirkan gelak tawa dan tangis haru para penantinya

Helaan napas lega dan butiran kecil air mata menyelinap ke dalam kulit tipis nan merah itu

Pecah sudah segala gundah yang menyelimuti ruangan

Kini hanya tersisa suara parau yang memekik telinga. .,

Namun entah mengapa, suara itu seakan menyihir pendengarnya untuk larut dalam damai

Damai yang terperi. . .

Dan suara itu adalah suara tangisan. ..

Tangis seorang bayi untuk pertama kalinya merasakan kefanaan. .

Tangis seorang pemenang yang telah berhasil memenangkan kompetisi maha dahsyat.. .

Tangis seorang dermawan yang mampu menyumbangkan guliran senyum orang2 di sekitarnya, meski ia sendiri harus menangis. . .

Ya itulah. ., masa di mana menjadi hari paling bersejarah dalam hidup kita..

Masa yang tak kan pernah dilupakan bagi seorang wanita yang telah berbulan-bulan membawa kita kemanapun ia pergi

Kini. ., Telah puluhan tahun berlalu dari masa itu. . .

Waktu adalah anak panah yang melesat kencang

Kita tak kan mungkin mampu menghentikan ataupun melambatkannya

Selama waktu masih tersisa, tak perlu ragu untuk menikmati kehadiran kita di muka bumi ini

Ketika kita menyadari betapa berharganya itu semua, kita juga akan menyadari betapa berharganya kita yang mungil di alam semesta jagad raya ini..

:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline