Lihat ke Halaman Asli

Pengolahan Sayur Hidroponik Menjajadi Keripik Sayur - KKN Untag Surabaya - Kampus Merdeka

Diperbarui: 19 Juli 2023   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanenan Hidroponik

MAHASISWA KKN UNTAG MENGELOLAHAN HASIL PANEN HIDROPONIK MENJADI KERIPIK KRIUK GUNA MENINGKATKAN NILAI JUAL SAYURAN ORGANIK DAN MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN 

Surabaya, 18 Juli 2023. Faricha Amarah Dhani

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan di Rooftop Gedung Teknik, lantai 3 di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Kegiatan dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan dengan masa panen sebanyak 2 kali pemanenan. Program ini merupakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat dikonversikan ke KKN.

Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata MBKM ini terdiri dilakukan oleh Kelompok Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang Mahasiswa, Dosen Pendamping Lapangan yaitu bapak Hery Murnawan, S.T ., M.T ., CSCA.

Awal mula dilakukannya kegiatan tersebut adalah terdapat lahan kosong yang kurang produktif, sehingga mahasiswa ingin memanfaatkan rooftop tersebut untuk dijadikan tempat pembudidayaan hidroponik. lahan tersebut digunakan berdasarkan hasil diskusi mahasiswa dengan Wakil Dekan Fakultas Teknik dan Kaprodi Teknik Industrri. . Tujuan dilakukkanya program tersebut selain ingin memanfaatkan lahan kosong, Mahasiswa juga ingin meningkatkan jiwa kewirausahaan dan memanage tata kelola bisnis pada tanaman hidropinik agar dapat meningkatkan produtivitas baik lahan maupun tenaga kerja, guna meningkatkan pendapatan, lahan kosong tersebut juga ingin dimanfaatkan sebagai penyawaan lahan hidroponik atau bisa juga disebut dengan "Hotel Hidroponik".

Seiring berjalannya kegiatan, hasil panen yang lebih cepat menimbulkan permasalahan bagi mahasiswa, dikarenakan hasil panen harus segera terjual di pasaran agar kesegaran sayur tetap terjaga. Namun mahasiswa mengalami kesulitan dalam memasarkan sayur hidroponik. karena pangsa pasar hidroponik adalah kelas menengah keatas. Hidroponik menggunakan teknologi tinggi dan mahal apabila dijual mengikuti harga sayuran non organic dipasar, maka tidak akan mendapat keuntungan.

Berdasarkan kondisi tersebut mahasiswa ingin meningkatkan nilai jual terhadap hasil panen sayuran hidroponik. Diperlukan inovasi terhadap produk, yaitu dengan cara mengolah hasil panen hidroponik menjadi keripik sayur untuk camilan. Jadi dari sayur bayam, pakcoy, sawi, kangkung diolah menjadi krupuk kriuk dan dikemas pada plastik standing pouch. Mahsiswa juga menambahkan desain stiker produk untuk menarik perhatian pembeli. Penjualan Produk keripik sayur dipasarkan di masyarakat, lingkungan kampus, dan toko klontong. Pemasaran juga dilakukan secara online, mengingat sekarang jaman sudah serba online, jadi mahasiswa juga memposting di akun media social untuk mempromosikan produk yang dijual.

Pemanenan Sawi

Pemanenan Kangkung

Produk Keripik Sayur Kangkung

Produk Sayur Pakcoy

Hasil Olahan Produk Hidroponik

Produk Kemasan Standing Pouch Siap Jual

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline