Lihat ke Halaman Asli

Farich Alfan

frch_alfn

Cerita Burung Emprit dan Alang-alang sampai Nabi Muhammad saw. Rela Mengupas Daging Paha-Nya

Diperbarui: 7 Maret 2023   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diceritakan, pada suatu hari muncul dua ekor jenis burung. Yang satu jenis berung Alang -- alang atau burung pemakan daging dan biasanya menjadi predator didalam komunitasnya. Sedangkan, yang satunya namanya emprit. Dan memang burung emprit biasanya hanya memakan buah atau serangga -- serangga kecil dan bahkan biasanya juga menjadi sasaran empuk dari burung Alang - alang.

Ketika pada saat itu, kebetulan burung emprit yang sedang menjalani aktivitasnya sebagai seekor burung, dengan tidak disangka sangka ternyata burung emprit sedang diincar oleh burung Alang -- alang untuk dijadikan santapan malamnya, dengan pergerakan yang penuh kelaparan membuat burung emprit terbang terbirit -- birit ketakutan untuk menghindari ancaman dari burung Alang -- alang yang mengincarnya sebagai mangsa empuknya. 

Dengan tidak dipungkiri pada saat kejadian, Rasulullah saw. yang kebetulan sedang menyusuri perjalanan berpapasan dengan si emprit itu tadi, dengan kepanikannya serta pernapasan yang ter-engap engap membuat Rasulullah berusaha untuk menenangkanya terlebih dahulu, kemudian akhirnya berceritalah emprit tadi kepada Rasulullah saw. '''wahai nabinya Allah swt.  Aku telah dikejar -- kejar oleh burung Alang -- alang untuk dijadikannya bahan santapan malamnya, alangkah mulianya ya Rasul. engkau melindungiku dari bahaya Alang -- alang itu, kemudian Rasulullah pun merasa kasihan terhadap emprit yang kecil itu. Dan didekaplah emprit tadi sehingga tidak terlihat, tidak berselang lama. Burung alang -- alang pun dengan muka penuh kelaparan dan pernapasan yang engap, sambil bertanya dihadapan Rasulullah saw. dengan berkata 'Ya nabiyullah, apakah engkau melihat burung emprit yang barusan melewati jalan ini, sesungguhnya janganlah engkau menghalangi rezeki ku yang telah ku upayakan di hari ini dari sejak pagi tadi,  Padahal keadaanku yang sangat kelaparan akibat belum makan seharian. Dengan keadaan tersebut, membuat Rasulullah saw. semakin binggung karena disamping merasa kasihan terhadap burung emprit yang akan dijadikan santapan oleh burung Alang -- alang, juga dilain sisi merasa kasihan kepada burung Alang -- alang yang telah kelaparan mencari sumber makanannya. 

Dengan tanpa berfikir Panjang, Rasulullah saw. langsung mencari pisau yang kemudian digunakan untuk mengupas dari sebagian sedikit daging paha daripada Rasulullah saw sendiri, beliau kemudian melemparkan irisan daging pahanya kehadapan Alang-alang yang kelaparan tadi, dengan rangsangan yang sangat liar langsung menyantap sekepal daging paha dari Rasulullah saw.

Akhirnya, karena sudah merasa kenyang burung Alang-alang meninggalkan Rasul dan burung emprit yang masih bersembunyi didekapan Rasul. kemudian disusul si emprit untuk terbang melanjutkan kehidupan bersama dengan keluarganya.

Allahu akbar. Masya Allah, beliau memang sosok tauladan yang sangat patut menjadi cerminan umat muslim, utamanya para pemimpin yang memegang kewenangan. Kebanyakan dari kita mungkin, hanya memikirkan apa yang terjadi kepada diri sendiri bahkan malah justru mengambil wewenang orang lain seenaknya hanya untuk memuaskan diri sendiri.

Wallahu'alam bis shawab.

Kitab Tanbighul Ghofilin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline