Mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 22 hari pada periode 29 September -- 20 Oktober 2024 di lokus masyarakat dan sekolah.
Di masyarakat didapatkan prioritas masalah berupa tingginya jumlah kehamilan berisiko. Penentuan prioritas masalah didapat berdasarkan diskusi dan konsultasi dengan Bidan Desa Jembungan.
Desa Jembungan merupakan salah satu desa di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali yang masih ditemukan adanya kasus kehamilan di usia remaja. Menurut Bidan Desa Jembungan pada tahun 2024 ini cut off Bulan Oktober terdapat 3 kasus kehamilan usia remaja. Kehamilan usia remaja ini merupakan salah satu determinan kehamilan berisiko yang dapat menyebabkan kematian ibu.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang visible atau yang dapat mahasiswa lakukan adalah dengan edukasi bahaya kehamilan usia remaja. Edukasi dilakukan dengan sasaran remaja Desa Jembungan. Program intervensi berupa edukasi bahaya kehamilan usia remaja dilakukan pada acara pertemuan rutin organinasi karang taruna Desa Jembungan, yaitu Organisasi Pelayan Karya Dharma 79 Bantulan (OPKD 79). Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh 26 anggota organisasi dan penasehat organisasi.
Leaflet ini dirancang untuk memberikan edukasi yang efektif dan fleksibel untuk menambah pemahaman dan pengetahuan remaja terkait dengan bahaya kehamilan usia remaja. Materi edukasi pada leaflet yang telah dibuat mahasiswa mencakup pengertian kehamilan usia remaja, dampak negatif kehamilan usia remaja bagi remaja yang hamil dan bayi yang dikandung, penyebab kehamilan usia remaja, hingga cara-cara untuk menghindari kehamilan usia remaja.
Edukasi bahaya kehamilan usia remaja adalah salah satu usaha pencegahan dini untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat guna menekan angka kematian ibu akibat kehamilan berisiko dan mencegah terjadinya ibu hamil yang mengalami komplikasi saat melahirkan maupun pasca melahirkan. Sebab, ibu hamil dengan usia remaja juga merupakan determinan jangka panjang terkait dengan masalah stunting.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa jembungan menyatakan bahwa, "....bisa menambahkan ilmu di remaja terutama di dusun I remaja RT 3, 4, dan 5 nggih itu kalau dari segi manfaat". Diharapkan kegiatan-kegiatan edukasi kesehatan ini dapat terus berlanjut secara komprehensifbaik dari bidan desa dengan karang taruna maupun pihak eksternal lainnya yang berkompeten dalam memberikan edukasi kesehatan sesuai dengan isu-isu remaja yang terkini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H