Lihat ke Halaman Asli

Farianty Gunawan

Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

Secangkir Kopi Memanggil Kenangan Itu Kembali, Pengenalan tentang Experiental Travel, Immersion Travel

Diperbarui: 7 September 2021   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Sejak dari pintu masuk, sudah tersedia sebuah ‘papan’ berisi narasi yang cukup menggelitik rasa ingin tahu pencinta kupi… masuk lebih dalam lagi ada beberapa lembaran besi bertuliskan narasi yang semua menceritakan tentang kopi… ya karena pengelola menyediakan ‘tour de kupi’ untuk mengetahui lebih jauh atau untuk ‘mengalami’ sendiri apakah kopi itu, mulai dari melihat pohon kopi, memegang buah kopi, biji kopi, sampai kepada proses nya hingga kupi kopi dapat dinikmati saat merenung di taman, di sebuah sudut ruangan, atau sambil ‘hang out’ bersama teman pun pasangan, atau tenggelam dalam luasnya samudra raya dunia maya.

‘Pengalaman’ berada di Reserve Dewata Bali mengingatkan saya kepada ‘pengetahuan’ yang pernah saya dapatkan di bangku kuliah pariwisata berpuluh tahun lalu dan sudah banyak diterapkan di banyak tempat, seperti menyewa sawah untuk ‘diacak-acak’ oleh para wisatawan mancanegara,  mereka membajak sawah dengan bajak dan sapi/kerbau, menanam padi, memanen padi dengan arit dan sebagainya. Ada juga yang menerapkan program ‘live in’ di desa yang minim ‘teknologi’ bahkan tidak ada listrik. Atau membentuk tanah liat menjadi keramik dan hasilnya akan dikirimkan beberapa saat kemudian.

dokpri

Menurut kamus aplikasi Indonesian Dictionary, Experiential travel artinya pengalaman yang berdasarkan pengalaman (melibatkan atau berdasarkan pengalaman dan observasi).

Wikipedia : Experiential travel, also known as immersion travel, is a form of tourism in which people focus on experiencing a country, city or particular place by actively and meaningfully engaging with its history, people, culture, food and environment.

‘Pengalaman’ itulah yang ingin diberikan kepada para pengunjung. Berada di Reserve di berbagai kota dan negara pun memberikan pengalaman tersendiri, karena tiap Reserve di tiap kota atau negara berbeda menawarkan suasana budaya tradisi yang berbeda. Sebut saja di Tokyo, Starbucks Reserve Roastery Tokyo atau atau disebut juga Starbucks Nakameguro yang termasuk 5 terbesar di dunia. 

Dokumen pribadi

Mengutip tulisan di dinding yang difoto oleh seseorang bernama Zaki di bulan April 2021, tertulis “The complete and total commitment to the immerseive experience of coffee craft and …,” dan kamus Merriam Webster, kata 'immerseive'  dapat diartikan : providing, involving, or characterized by deep absorption or immersion in something (such as an activity or a real or artificial environment) dapat menjelaskan kepada pengunjung bahwa keberadaannya di tempat itu adalah untuk ‘mengalami sendiri’ dan semoga Anda kembali lagi ke tempat itu.

Oh iya… sebagai pembeda dengan kedainya yang biasa, untuk kedai khusus ini diberinama ‘Reserve’ atau disingkat ‘R’ untuk setiap tempatnya.

Sebagai catatan khusus untuk kedai kopi yang udah mendunia ini, walaupun bukan kedai ‘Reserve,’ ada kedai kecil miliknya di Kawagoe Japan yang dilengkapi dengan taman mungil khas Japan di bagian belakang yang dapat dinikmati saat menyeruput kopi di senja hari sembari melepaskan kepenatan setelah berkarya seharian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline