Lihat ke Halaman Asli

Review Film Trap (2024)

Diperbarui: 16 September 2024   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Trap adalah sebuah film karya M. Night Shyamalan. seorang sutradara yang dikenal dengan karya-karyanya seperti The Sixth Sense (1999), Unbreakable (2000), Signs (2002), The Visit (20015), Split (2017), dan film lainnya. Film psychological thriller ini dibintangi oleh Josh Hartnett sebagai pemeran utamanya yang memerankan karakter seorang ayah yang baik bernama Cooper, namun dibalik semua itu Ia merupakan seorang pembunuh berantai yang memiliki julukan The Butcher. Selain Josh Hartnett, film trap juga dibintangi Ariel Donoghue, Alison Pill, Jonathan Langdhon, dan Saleka Night Shyamalan yang merupakan anak dari sang sutradara M. Night Shyamalan sebagai Lady Raven, Ia menulis empat belas lagu untuk perannya di film ini.

Trap berkisah tentang Cooper yang menemani anaknya untuk menonton konser Lady Raven, seorang penyanyi pop yang sangat disukai oleh anaknya. Pada awalnya konser ini terlihat seperti konser-konser pada umumnya yang megah dan dihadiri oleh ribuan fans dari seluruh penjuru negeri. Yang tidak Cooper ketahui, konser ini merupakan sebuah jebakan yang dibuat oleh polisi dan FBI untuk menangkap seorang pembunuh berantai bernama The Butcher yang mereka duga akan menghadiri konser tersebut. Sekarang Cooper harus berpikir keras mencari cara untuk kabur dari "jebakan" yang dimaksud untuk menangkap dirinya tersebut dengan selamat.

M. Night Shyamalan merupakan seorang sutradara yang identik dengan karya-karyanya yang selalu memliki plot twist yang selalu membuat penonton mindblown dengan kejutan yang seringkali tidak terduga tersebut, namun di film kali ini Ia berusaha merubah formula tersebut dan mencoba untuk lebih memfokuskannya pada plot cerita dan ketegangan. Plot cerita utama Trap memang lebih fokus memperlihatkan aksi petak umpet antara Cooper dan para polisi dan usaha yang dilakukannya untuk dapat mencari jalan keluar dari konser tersebut. Sejak pertama kali trailer dari film ini keluar pun sudah terungkap.  jika identitas dari The Butcher adalah Cooper sendiri. Walau tidak memiliki plot twist, film ini lumayan sukses untuk membuat penonton berdebar-debar dan ikut penasaran dengan nasib Cooper dan strategi kabur yang dilakukannya yang terbilang cukup unik dan cerdik.

Act 1 film ini sepenuhnya berlatar di lokasi konser Lady Raven. di babak awal ini kita diperlihatkan dari perspektif Cooper yang awalnya masih tidak mengetahui kenapa konser tersebut dijaga sangat ketat oleh polisi hingga Ia mengetahui jika konser tersebut merupakan jebakan untuk menangkap dirinya. Kita juga diperlihatkan berbagai cara yang dilakukan Cooper untuk kabur, mulai dari mecari info dari pegawai booth merchandise, mencuri access card security tempat tersebut, hingga berhasil mendapatkan akses ke backstage dan bertemu langsung dengan Lady Raven. Cooper juga harus berpikir keras untuk menutupi tujuan aslinya tersebut agar anaknya tidak curiga terhadap dirinya. dari tengah sampai akhir film, perspektif penonton berubah dan lebih berfokus ke karakter Lady Raven yang sekarang menjadi tawanan dari The Butcher.

Setting konser yang dipakai sangatlah believable dan terlihat seperti konser sungguhan. Di babak ini emosi kita dibuat agak turun naik karena saat mulai tegang tiba-tiba adegan tersebut dipotong dan malah menampilkan adegan Lady Raven bernyanyi yang durasinya benar-benar satu lagu full, sekitar 2-3 menit sehingga terkesan seperti film konser. Untungnya hal ini lumayan terselamatkan karena lagu-lagu yang disajikan di film ini sangatlah catchy dan membuat penonton penasaran untuk langsung membuka spotify setelah menonton film ini.

Sebagai film psychological thriller, Trap mampu menghadirkan ketegangan bagi penonton pada babak awal film ini. Namun sayang, film ini kehilangan tempo ketegangannya dari babak tengah sampai akhir dikarenakan sang sutradara berusaha untuk memperluas latar tempat yang ingin dieksplor. Setelah keluar dari tempat konser, tempo film ini menjadi berantakan dan seakan tidak tahu ceritanya mau dibawa kemana. Acting dari Shaleka sebagai Lady Raven juga tidak bagus dan terkesan kebanting dengan acting Hartnett sebagai sang psikopat, oleh karena itu kita menjadi tidak peduli dengan nasib Lady Raven yang dimaksudkan sebagai tokoh baiknya dan malah lebih berharap sang antagonis yaitu The Butcher untuk menang. Cara yang dilakukan Lady Raven untuk kabur dari The Butcher juga tidak masuk akal dan terkesan cringe untuk sebuah film yang tone awalnya dimaksudkan untuk serius.

Kelebihan utama film ini ada pada main leadnya yaitu Cooper, Josh Hartnett memiliki kharisma yang sangat dahsyat. Acting dari Josh Hartnett mampu mengeksplor karakter cooper yang kompleks dengan sangat baik, seorang psikopat berdarah dingin yang mengurung orang random dan membunuh mereka tanpa belas kasihan, namun sisi manusiawi Cooper muncul jika sudah menyangkut tentang keluarganya. Ia mampu menunjukkan perubahan kepribadian Cooper dengan sangat meyakinkan, bahkan senyumnya pun sudah terlihat sangat menyeramkan. Ia juga mampu menunjukkan karakter Cooper yang menderita OCD yang direveal pada paruh akhir film, di sepanjang film kita sudah diberi clue-clue yang menunjukkan OCD yang dideritanya tersebut, seperti merapihkan barang, meluruskan gantungan yang miring, dan lainnya. Chemistry antara Cooper dan anaknya riley juga sangat bagus dan mampu menunjukkan relationship yang kuat antara ayah dan anak.

M. Night Shyamalan terkenal sebagai sutradara yang film-filmnya sangat-sangat hit and miss, terkadang film-filmnya bisa sangat-sangat bagus namun di sisi lain filmnya pun bisa menjadi film yang sangat-sangat jelek. Overall, Trap merupakan film yang lumayan walaupun tidak sebagus karya M. Night shyamalan lainnya seperti Sixth Sense dan The visit, setidaknya Trap mampu menjadi lebih baik dari rilisan terakhir Shyamalan sebelumnya yaitu Old. Trap merupakan film thriller yang decent di tahun 2024 ini, untuk skor saya memberikan Trap 5,5/10. Josh Hartnett really carried this whole movie!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline