Tak terasa Piala Dunia Qatar sudah memasuki pekan-pekan menentukan. Game pertama babak 8 besar akan dimainkan kesebelasan Selecao Brasil dipimpin mega bintang Neymar akan coba menantang finalis Piala Dunia 2018 Rusia Kroasia yang dipimpin playmaker kawakan Luka Modric.
Menanti tarian samba (lagi)
Tak bisa dipungkiri bahwa ketika kita menonton timnas Brasil bermain, tak hanya permainan indah dan skill individu khas "jogo bonito" saja yang kita tunggu dan nikmati. Namun ada hal yang pasti sama sama kita tunggu yaitu tarian tim samba yang melegenda. Telah semua kita tahu bahwa selain selecao, julukan tim samba juga adalah sebuah julukan yang sangat melekat bagi Timnas Brasil. Julukan samba sendiri berasal dari jenis tari tradisional Brasil yaitu tari samba.
Tari samba akhirnya kembali muncul tatkala Brasil berhasil mengalahkan kesebelasan Korea Selatan dengan skor 4-1 pada 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar di Stadium 974 - Ras Abu Aboud, pada Selasa, (06/12/22) lalu.
Neymar dan 3 pemain Brasil lain yakni Vinicius Junior, Lucas Paqueta, dan Raphinha merayakan gol pertama Brasil yang dicetak Vini saat itu dengan melakukan tarian samba mereka dan berhasil mengambil alih trending sementara dengan tarian mereka saat itu. Brasil dengan 4 komponen utama di depan macam Richarlison, Vini, Raphinha, dan Neymar akan coba menantang generasi elite barisan tengah Kroasia yang dipimpin Luka Modric dan ditemani Mateo Kovacic dan Marcelo Brozovic.
Lini belakang Brasil yang sempat dikhawatirkan akan jadi titik lemah sejauh ini masih sanggup bertahan dengan baik. Dengan bantuan Casemiro di tengah dan komando pemain sekelas Thiago Silva mereka tampil solid dengan Marquinhos, Eder Militao di kanan dan Danilo di kiri. Posisi kiper yang awalnya sulit diprediksi saat ini sudah mutlak milik Alisson Becker dan sampai babak 8 besar ini Timnas Brasil hanya kebobolan 2 gol saja.
Ini menjadi catatan yang baik tentunya karena Brasil awalnya sempat dicibir memiliki kelemahan di belakang karena mereka dinilai tidak memiliki fullback kelas dunia, namun sejauh ini Danilo, Alex Sandro, dan Eder Militao yang dicoba bermain sebagai bek sayap mampu menjawab keraguan tersebut. Dan kini mereka akan coba menantang negara kelahiran gelandang dengan kemampuan dan permainan indah bak tim samba, Luka Modric.
Kroasia yang tak akan gentar
Berbeda dengan Brasil yang memiliki materi berlimpah di lini depannya, Kroasia tak memiliki banyak pilihan tatkala Mario Mandzukic memutuskan gantung sepatu beberapa waktu lalu. Kehilangan striker jangkung tersebut ternyata tak terlalu berpengaruh tatkala mereka masih memiliki sederet gelandang kelas dunia yang bahkan tak dimiliki Brasil.
Petkovic, Kramaric, dan Perisic sudah pasti menjadi trio yang akan diandalkan pelatih Zlatko Dalic di lini depan. Penampilan ketiganya sejauh ini juga tidak buruk terutama Kramaric dan Perisic yang jika digabungkan keduanya sudah mengemas 3 gol. Dengan kemampuan kaki kiri dan kanan yang sama baiknya membuat Perisic kian menjadi pemain yang memang kerap menyulitkan, sedangkan Kramaric diharap mampu memberikan kontribusinya kembali tatkala bersua Brasil nanti.
Di lini tengah Kroasia tak akan khawatir selama barisan tengah yang dipimpin Luka Modric ini sehat dan mampu bermain, mereka akan coba menguasai sambil sesekali mengancam pertahanan Brasil yang dikomandoi Thiago Silva ataupun Marquinhos. Namun sebelum itu mereka haruslah bersiap menghadapi The Tank, Casemiro terlebih dahulu. Luka Modric dan Kovacic tentu tak asing dengan Case yang notabene mantan rekan setimnya dahulu di Real Madrid. Mereka akan paham betul bagaimana Case akan coba menghentikan mereka dengan cara apapun.