Plastik di Pasar Baru Bogor
Pada pagi hari, di Pasar Baru Bogor, keramaiannya tampak sama seperti hari lainnya. Kita bisa melihat banyak pedagang menjual berbagai jenis komoditas, ada yang berjualan sayur-mayur, buah-buahan, daging-dagingan, parabotan, hingga masih banyak barang lain yang juga dijual.
Tidak hanya barang dagangannya yang beragam, tempat bejualannya juga demikian, setiap sudut di sisi pasar telah diisi oleh padagang tanpa tersisa. ada yang menggelar lapak di pinggir trotoar jalan, ada yang menggunakan mobil pick up, dan ada yang sewa kios dalam maupun luar gedung pasar baru. Pedagang tidak hanya menggelar lapaknya dan diam, Semuanya saling bersahut-sahutan mengisi keramaian untuk menawarkan barang dagangannya kepada pembeli.
Pembeli juga turut meramaikan suasana di pasar. semuanya beramai-ramai memenuhi dalam gedung hingga keluar ke jalan-jalan, gang-gang, mencari barang yang ingin dibelinya. Setelah selesai, biasanya, barang yang dibawa pembeli sudah terbungkus kresek dengan berbagai macam warna. Ada yang berwarna merah, hitam, hingga bermotif belang putih-hitam. Kita bisa melihat beragam orang dari ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda menenteng kantong kresek yang sudah dipenuhi barang-barang kebutuhannya.
Ada juga pembeli lain sambil tersenyum menenteng kantong kresek yang tampak besar. Karena besar, kantong itu bisa menampung jumlah barang yang banyak dalam sekali tentengan. Disini terlihat pembeli tidak kerepotan membawa berbagai macam barang yang dibelinya. Semuanya berkat adanya kantong kresek yang disediakan oleh masing-masing pedagang. Jika mau, pembeli juga bisa membeli plastik dan minta barangnya dibawakan oleh tukang kelliling pedagang plastik.
Bukan hanya di Pasar Baru Bogor, kantong kresek atau plastik memang umumnya digunakan sebagai pembungkus barang yang dibeli terutama di pasar tradisional. Karena kantong kresek atau plastik memiliki fungsi yang praktis, mudah dan murah. Pedagang dan pembeli tidak ada yang dirugikan dengan penggunaannya. Bagi pedagang itu memudahkan dirinya agar barang yang dijualnya bisa dibeli dengan jumlah yang banyak. Bagi pembeli dengan adanya kantong kresek, bisa langsung memborong kebutuhannya tanpa kerepotan. Karena itu, kantong kresek atau plastik mempunyai fungsi praktis yang sangat berguna di pasar.
Kemudahan yang diberikan oleh kantong kresek atau plastik dalam membungkus segala jenis barang memiliki efek samping. Salah satunya adalah ketika plastik sudah tidak lagi digunakan dan pada akhirnya hanya menjadi sampah. Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh GIDKP (Gerakan Diet Kantong Plastik), pasar rakyat merupakan salah satu sumber penghasil sampah plastik terbesar di Indonesia. Sebanyak 416 juta lembar kantong plastik dalam satu tahun dihasilkan oleh pasar rakyat saja atau sekitar 45% dari keseluruhan sumber kantong plastik (selain dari pusat perbelanjaan, toko modern, dan restoran)
Itu semua terjadi karena pemakaian plastik sebagai pembungkus sudah mengikat dan menjadi kebiasaan di pasar tradisional. Seperti kata salah satu pedagang kelontong, "ga mungkin kalo ga make plastik, perasaan ga ada lagi, ya satu-satunya plastik, sudah sehari-hari udah mas". Bagi banyak pedagang, plastik dianggap sudah menjadi satu-satunya pembungkus yang tersedia dipasar dan dapat dibeli dengan mudah. "tinggal beli disana tuh tokonya deket," tambah salah satu pedagang pasar.
Padahal plastik merupakan jenis sampah yang lama terurai ketika sudah menjadi sampah. Sebenarnya sudah banyak kerugian yang ditimbulkan akibat sampah plastik. Situasi demikian tidak bisa didiamkan, sudah banyak orang yang bergerak dari pemerintah maupun dari masyarakat. Lantas, jika kita melihat kembali apa yang terjadi di Pasar Baru Bogor, Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemakaian plastik?
Respon Pemerintah Kota Bogor dan Respon Masyarakat
Sepanjang penglihatan mata, Spanduk besar dibentangkan di sisi gedung , sehingga bisa dilihat oleh semua orang di pasar baru. Tulisnya, "yuk bawa selalu kantong guna ulangmu saat berbelanja ke pasar rakyat". Tulisan itu terdapat juga ditangga dalam gedung pasar baru, semuanya bernada sama yaitu himbauan kepada pengunjung pasar untuk membawa kantung belanja dari rumah untuk mengurangi penggunaan plastik.