Yang menjunjung tinggi kejujuran harus menelan kekalahan, yang curang akan melompat di langit kemenangan.
Di akibatkan pandemi Covid-19 yang masih mengganas, banyak kegiatan dan rutinitas yang harus tersendak, mau tidak mau kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Tak terkecuali dengan ajang kompetensi sains terbesar yang rutin diadakan setiap setahun oleh Kemendikbud yaitu Kompetisi Sains Nasional, yang dulu biasa disebut OSN atau Olimpiade Sains Nasional.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan KSN pada tahun ini, di hadapkan oleh banyak probelmatika yang di akibatkan oleh pandemi Covid-19.
Meski demikian Kemendikbud tetap menyelenggarakan kompetisi tersebut dengan menyesuaikan keadaan dan menjalankan protokol kesehatan, agar siswa di Indonesia bisa berprestasi melalui rumah mereka masing-masing.
Baca juga : 3 Siswa SMAN 5 Gowa Lolos Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020
Salah satu langkah besar yang diambil Kemendikbud dan Puspresnas adalah dengan menyelenggarakan KSN Provinsi tingkat SMA secara daring atau Online. Ini merupakan ajang kompetisi KSN pertama yang digelar secara daring.
Pelaksanaan kompetisi tersebut akan berlangsung pada tanggal 10-14 Agustus 2020. Para siswa peserta lomba akan menjawab soal dari rumah mereka masing-masing dengan login pada platform khusus yang sudah terdaftar pada masa uji coba tahap 1.
Pelaksanaan secara online ini tentu saja akan sangat memudahkan para peserta dan panitia dalam berinteraksi di tengah pandemi Covid-19, karena lebih efisien dari segi waktu dan tenaga.
Namun di balik semua kelebihannya ada banyak masalah besar yang harus dipertimbangkan oleh Kemendikbud dan Puspresnas dalam menyelenggarakan KSN tingkat Provinsi secara online, di antaranya adalah :
1. Tingginya resiko kecurangan karena kurangnya pengawasan