Lihat ke Halaman Asli

Farhannudin

Kesenangan Sementara

Teramat Indah

Diperbarui: 2 Mei 2022   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata menentukan pengelihatan
Telinga menentukan pendengaran
Hidung menentukan penciuman
Lidah menentukan pengecapan
Kulit menentukan perasaan
Otak menentukan pemikiran
Hati menentukan segalanya untuk berpadu dalam kesempurnaan jiwa dan raga tubuh manusia.

Saat tatapan mata mulai liar, dengan hati-hati memusatkan pandangan luas di bawah gelap malam, kaki melangkah dengan ayunan santai di atas sepetak jalan dari tanah dan batuan, hanya nuansa sawah yang terhampar tidak dengan tumbuhan padi karena telah di panen para petani.

Suasana sejuk menusuk kulit memaksa menggores tulang untuk ikut merasakan, tatapan mata sedikit menolehkan pandangan pada bangunan kokoh terukir indah di tengah hamparan sawah yang luas.

Langkah kaki telah sampai dimana bangunan indah menjadi tujuan silaturahmi, tempat para kiyai dan para santri.

Perlahan sedikit menghampiri menghirup sampai dalam serta menahan sampai jiwa dan hati merasakan, tidak apa menjadi pusat perhatian semua orang yang sedang duduk melingkar, kopi berputar, sebatang rokok di tangan, dan gema takbir ramadhan mereka sampaikan, ku relakan berjabat tangan semoga saling memaafkan...

Minnal aidzin walfaidzin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline