Lihat ke Halaman Asli

Mengembangkan Studi Islam sebagai Disiplin Ilmu Universitas di Negara-Negara Muslim

Diperbarui: 4 Juli 2023   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Instagram/Farhanmustafid

Pendahuluan

Bacalah dengan nama Tuhanmu,
Yang menciptakan manusia dari segumpal darah;
Bacalah dan Tuhanmulah yang paling mulia;
Yang mengajarkanmu pena;
Yang mengajarkan manusia tentang apa yang tidak dia ketahui

(Surat al'Alaq-- Wahyu Tuhan yang pertama kepada Nabi Muhammad)

Studi (atau kajian) Islam sebagai disiplin ilmu universitas bukanlah fenomena baru di dunia Islam, karena lembaga-lembaga pendidikan tinggi telah secara luas tumbuh dan berkembang dalam sejarah Islam. Namun, didoorong oleh kemajuan dunia modern, studi Islam tumbuh sebagai kecenderungan yang baru. Dan kebanyakan negara-negara muslim, sebenarnya, telah mulai mengembangkan studi Islam sesuai dengan paradigma keilmuan dan akademis modern pada pendidikan tingginya dalam beberapa dekade belakangan ini tepatnya setelah kemerdekaan berhasil mereka raih pada masa pasca perang dunia II.


Banyak gagasan muncul ke permukaan, berhubungan desakan ke arah pengadaan program-program studi Islam pada kurikulum universitas. salah satu isi utamanya berkaitan dengan pengertian dan ruang lingkup " studi Islam. " Bagi banyak sarjana, baik muslim maupun non muslim, studi Islam dikelompokkan ke dalam studi teologi dengan tujuan dan muatan yang jelas. Oleh karena itu. Sifat dan ruang lingkup 'studi Islam' dipandang hanya sebagai suatu penelitian terhadap fenomena regional atau etnik. Pada pokoknya, sifat dan ruang lingkupnya harus dipandang secara lebih luas dalam wilayah peradaban Islam. Dengan demikian, studi Islam memiliki arti yang luas. Meliputi penelitian terhadap seluruh aspek peradaban Islam dan kehidupan muslim di masa lalu, sekarang dan akan datang (Mackeen, 1969).

Berdasarkan pengertian studi Islam di atas, bagian ini mencoba secara singkat menelusuri sejarah studi Islam sebagai disiplin ilmu universitas di dunia muslim. Kita juga berupaya menggambarkan keadaan sekarang tentang program studi Islam dan tantangan yang dihadapi. Sebagai akibat dari perkembangan modern. Pada bagian akhir. Kita mencoba menjawab pertanyaan: bagaimana mengembangkan studi Islam sebagai disiplin ilmu universitas di dunia modern? Jawabannya berupa saran untuk mengembangkan studi Islam. sehingga dapat mengatasi masalah-masalah nyata di dunia kontemporer kontemporer.


Studi Islam dan tantangan dunia modern

sejarah Islam mencatat bahwa studi Islam telah berkembang sejak masa awal Indonesia Islam. Tumbuhnya lembaga pendidikan diilhami oleh ajaran Islam itu sendiri yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Banyak ayat Alquran termasuk wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT. Kepada nabi Muhammad seperti dikutip di atas menjelaskan tentang tugas setiap muslim untuk belajar di manapun dan kapanpun. 

Sebenarnya, banyak perkembangan dalam masyarakat muslim berhubungan erat dengan masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan sosial, dan budaya. Pertumbuhan dan perluasan masyarakat muslim diiringi dengan pertambahan jumlah masjid. Masjid juga memainkan peranan yang sangat penting dalam sejarah awal pendidikan muslim masjid menjadi pusat pendidikan Islam selain sebagai pusat ibadah sejumlah besar masjid di zaman awal Islam mendirikan semacam lembaga bagi pendidikan tinggi titik yang kemudian dinamakan Al-jami'ah (universitas). Di antara universitas-masjid yang paling menonjol adalah universitas Al Azhar di Kairo (Mesir). Yang sering juga disebut peneliti sebagai lembaga pendidikan tinggi lain yang paling awal adalah Bayt Al-Hikmah (Rumah Hikmah) yang didirikan oleh Khalifah Al Ma'mun (198-202H./813-817 M.) di Baghdad (Anees dan Athar, 1980). Sedangkan menurut prof. Azyumardi Azra berpendapat bahwa Bayt Al-Hikmah bukanlah lembaga pendidikan tinggi atau universitas. Akan tetapi ialah semacam lembaga riset untuk pengembangan ilmu.

Penkembangan pokok dalam sejarah pendidikan muslim, khususnya di wilayah dinasti Abbasiyah dengan ibukota dicapai dengan lahirnya lembaga Al madrasah yang secara harfiah berarti "sekolah". Al madaris (bentuk plural madrasah) secara umum terdiri dari pendidikan pertama menengah dan tinggi. Diantaranya dari yang terkenal bagi pendidikan tinggi adalah madrasah nizhamiyah, yang berdiri di Baghdad tahun 457 H./064 M., Madrasah tajiyah juga di Baghdad, Madrasah mustansiriah dan Madrasah Al nuriyah Al kubra di Syria (Shalabi, 1954). 

Pada waktu yang hampir bersamaan di bagian barat wilayah muslim Dinasti Umayyah (138-418 H./756-1027 M.) Juga mengembangkan banyak Al jami'ah di kota Seville, Cordoba, Granada dan di kota-kota lain (Hitty, 1974) Universitas-universitas tersebut menjadi simbol-simbol yang cemerlang bagi kepentingan pendidikan Muslim, dan memberikan sumbangan bagi kemajuan Eropa abad pertengahan hitty menjelaskan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline