Lihat ke Halaman Asli

Derita Ingatan

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I

Akhir telah tiba, ia hanyalah garis yang menggores kenangan
(tak penting mengingat wajah yang enggan mempertemukan cerita)
cobalah tanyakan pada bumi saja! dia paling tau tentang manusia pelupa.
lalu peluklah, cium aroma tanahnya. dialah mimbar setia yang menyimpan kata-kata lalu

II
hati yang gembira kala bunga kecil menyapa dan menyalami diri
dan kemesraan lengkung bibir membentuk cekungan sederhana yang meluluhlumpuhkan mata
kata-kata canggung dan tatapan-tatapan yang pernah mendekatkan diri masing-masing
hingga tak percaya bagaimana bisa akhir kisah dimulai diawal cerita

III
enyahlah ingatan,
bawalah masa-masa itu berlalu dari ruang-ruang pilu ini
dan biarkan harapan hidup bersambung ke muka
menuju cerita selanjutnya
tanpa ingatan lalu yang menyiksa

IV
diri yang lemah
mengingat cerita, menderitakan ingatan
diantara rindu menggedor-gedor pintu hati, perpisahan telah dulu menjemput diri ini yang lain

Tentang bunga kecil dan renggutnya yang terburu-buru




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline