Lihat ke Halaman Asli

Meninjau Dampak Terorisme bagi Perekonomian dalam Perspektif Ekonomi Islam

Diperbarui: 31 Januari 2019   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Business Insider Singapore

Menurut KBBI Terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai suatu tujuan terutama tujuan politik atau praktik tindakan terror. Pelaku dari kegiatan terror disebut teroris atau orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut.

Pengertian ini sudah mencakup secara luas dan menggambarkan makna sesungguhnya tentang terorisme. Bukan makna yang seringkali dipersempit hanya dikaitkan oleh aktivitas pengeboman atau kekerasan yang dilakukan oleh beberapa golongan saja. Fenomena ini terjadi diberbagai belahan dunia, baik itu negara maju maupun negara berkembang (Sandler dan Gaibulloev, 2009)

Siapa sangka aksi kekerasan yang dilakukan oleh sedikit pihak ini memberikan dampak yang begitu besar bagi perekonomian. Menurut Global Terrorism Index 2017, Dampak ekonomi global akibat terorisme sudah mengalami penurunan sebesar tujuh persen pada tahun 2016 menjadi US $ 84 miliar.

Ini adalah tahun kedua berturut-turut di mana dampak terorisme menurun. Biaya ekonomi dari terorisme mencapai puncaknya pada tahun 2014 dengan total dampak sebesar US $ 104 miliar.

Dampak Ekonomi dari Terorisme (Disadur dari Global Terrorism Index 2017)

Negara-negara yang sedang menderita konflik mengalami dampak ekonomi paling tinggi akibat terorisme. Negara-negara ini terutama terletak di Timur Tengah, Afrika Utara, Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

Pada tahun 2016, Irak kembali menderita dampak ekonomi terbesar dari terorisme sebesar 24 persen dari GDPnya. Selain itu terdapat Afghanistan menjadi negara lain yang terkenda dampak ekonomi terorisme lebih tinggi daripada sepuluh persen dari PDB-nya.

Negara dengan Dampak Ekonomi Tertinggi Akibat Terorisme Berdasarkan Persentase GDP (Disadur dari Global Terrorism Index 2017)

Terorisme juga memberikan dampak pada pasar keuangan, hal ini  telah diteliti oleh Chesney et al. (2011), melalui penelitiannya memberika bukti  bahwa sekitar dua pertiga dari serangan teroris menyebabkan dampak negatif yang signifikan pada sedikitnya satu pasar saham.

Selain itu, menurut Nedelscu dan Johnston (2006),  Serangan terorisme dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung dan tidak langsung bagi pasar keuangan. Dampak negatif secara langsung terjadi apabila serangan teroris ini menyasar pada pasar keuangan fisik.

Contohnya terjadi pada peristiwa 11 September di Amerika Serikat, di mana serangan menyasar kepada pusat keuangan dunia dan mengakibatkan gangguan aktivitas akibat kerusakan properti dan sistem komunikasi. Sedangkan dampak negatif tidak langsung  yang terjadi berupa peningkatak ketidakpastian dan volatilitas.

Pariwisata sebagai salah satu aktivitas perekonomian juga terkena dampak dari serangan teroris. Alasan utamanya karena seringkali aktivitas terorisme menyasar wisatawan, objek dan fasiitas wisata (Waugh dan Richter, 1986).

Selain itu, menurut Parise et al. (1992) ,bahwa negara-negara Eropa yang bergantung pada pariwisata sebagai sumber devisa dapat kehilangan pendapatan wisatawan akibat terorisme. Penelitian yang dilakukan mengambil sampel Yunani, Italia, Austria, dan beberapa sampel Negara lainya di benua Eropa. Selain itu, terorisme juga mengakibatkan eksternalitas negatif berupa penurunan kunjungan turis ke negara tetangga yang terkena aksi teror.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline