Lihat ke Halaman Asli

Menganalisis Novel Laskar Pelangi

Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Novel laskar pelangi yang diciptakan oleh Andrea Hirata  menceritakan tentang sebuah daerah dibelitung yang kaya sumber daya timah tetapi rakyat disana sangat amat kekurangan dalam segi ekonomi sehingga masyarakat menjadi buruh pabrik timah dengan upah tidak seberapa.

Buku ini bercerita tentang persahabatan anak-anak Laskar Pelangi yang diwarnai suka dan duka. Seperti kecemasaan yang dirasakan oleh Ikal dan kedelapan temannya yang nyaris gagal bersekolah karena kekurangan satu orang murid. Harun adalah murid yang akhirnya menggenapkan bilangan mereka menjadi sepuluh orang. Karena jika muridnya kurang dari sepuluh, maka sekolah yang bangunannya sangat buruk dan mirip gudang kopra itu akan ditutup. Namun, yang patut dibanggakan, meskipun gedung sekolah mereka sangat buruk, tapi dihuni oleh anak-anak yang luar biasa dan istimewa. 

Seperti Lintang, anak seorang nelayan miskin yang harus pandai-pandai membagi sebagian besar waktu luangnya untuk merawat kelima adiknya, tapi ia memiliki kecerdasan luar biasa. Dalam segala keterbatasan yang ada, Lintang tetap bersemangat tinggi untuk terus menuntut ilmu.

Mereka berjuang untuk menjaga sekolah agar tetap beroperasi. Di tengah segala keterbatasan, mereka juga berupaya untuk menjadi berprestasi untuk membanggakan sekolah. Pencapaian mereka terlibat dalam beberapa momen, seperti penampilan tarian spektakuler karya Mahar dalam festival 17 Agustus dan kemenangan Lintang dalam lomba cerdas cermat. Novel ini menekankan pesan yang kuat, yaitu bahwa kemiskinan bukanlah penanda ketidakmampuan. Dalam cerita ini, pendidikan menjadi kunci untuk mengatasi keterbatasan tersebut.

Laskar Pelangi menggambarkan kisah persahabatan yang dipenuhi tawa dan tangis. Dibalut dengan cerita persahabatan, termuat kisah mengharukan tentang kesulitan yang dialami ayah Lintang hingga memaksa untuk putus sekolah.Namun, kisah mereka dilanjutkan dua belas tahun kemudian, dengan pencapaian luar biasa yang membuat masing-masing anggota Laskar Pelangi berhasil mencapai impian mereka.

Novel ini akhirnya menjadi sebuah cerita inspiratif tentang semangat, persahabatan, dan tekad untuk meraih cita-cita, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.Keseluruhan cerita juga mencerminkan kekayaan sosial dan budaya masyarakat Belitung, yang membentuk latar belakang yang kuat untuk kisah penuh inspirasi ini.

Kisah mereka juga mengangkat berbagai isu sosial, seperti ketidakadilan dalam sistem pendidikan dan perjuangan anak-anak muda dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu untuk meraih kesuksesan. Laskar Pelangi menginspirasi pembaca untuk tetap berjuang dan tidak pernah menyerah dalam meraih impian dan mengapresiasi pentingnya pendidikan dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan bagi masyarakat.

Kelebihan dalam novel ini adalah :

Kemampuan Andrea Hirata dalam menuangkan kultur di Indonesia, meramu tragedi menjadi komedi, dan menyampaikan berbagai pesan moral yang menyentuh hati juga diakui dalam karya debut-nya ini.

 

Tak hanya itu, penokohan yang detail dan realistis turut menjadi nilai tambah bagi novel Laskar Pelangi. Banyak pembaca yang masih terngiang-ngiang dengan dialog, kebiasaan, dan sifat masing-masing karakter yang digambarkan Andrea Hirata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline