Lihat ke Halaman Asli

Farhan Kurniawan

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Cegah Risiko Obesitas pada Anak, Tim PKM-PM Universitas Indonesia Hadirkan Program MAKARA CERIA

Diperbarui: 19 Juli 2024   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Tim MAKARA CERIA pada Kegiatan Mari Berkarya!

Depok, Juli 2024---Program MAKARA CERIA (Gerakan Makan Buah dan Sayuran Cegah Risiko Obesitas Anak) yang dipimpin oleh Destia Fitriyanti bertujuan untuk mengatasi masalah obesitas anak di Depok melalui pendekatan pembelajaran multisensori yang inovatif. Program ini didukung oleh Dr. Ir. Trini Sudiarti, M.Si, dan berfokus pada promosi kebiasaan makan sehat di kalangan siswa SDN 01 Pondok Cina. 

Program MAKARA CERIA berlangsung dari 28 Mei hingga 19 Juli 2024 yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua di SDN 01 Pondok Cina.

Menanggulangi Masalah yang Kian Mengkhawatirkan:

Obesitas anak di wilayah perkotaan seperti Depok telah menjadi masalah kesehatan yang signifikan, dengan kota ini memiliki prevalensi anak usia 6-12 tahun yang kelebihan berat badan tertinggi ketiga di Jawa Barat. Berdasarkan laporan Riskesdas 2018, 16,02% anak di Depok mengalami obesitas, melebihi rata-rata nasional sebesar 9,6%. Faktor penyebab utama meliputi pola makan yang tidak sehat, kurangnya konsumsi buah dan sayur, serta kurangnya aktivitas fisik.

Solusi Inovatif

Program MAKARA CERIA memperkenalkan metode pembelajaran multisensori untuk mendorong kebiasaan makan sehat. Pendekatan ini melibatkan berbagai indera---penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan rasa---untuk membuat proses belajar lebih menyenangkan dan efektif dalam proses penerimaan informasi pada anak. Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti penilaian status gizi, lokakarya untuk guru dan orang tua, serta permainan interaktif yang mengedukasi siswa tentang pentingnya konsumsi buah dan sayur.

Rangkaian Kegiatan

Program MAKARA CERIA terdiri dari empat kegiatan utama.

  • Penilaian Status Gizi dan Pengetahuan Siswa yang dilakukan dengan mengukur tinggi dan berat badan siswa untuk menganalisis status gizi serta pengetahuan mereka tentang konsumsi buah dan sayur.

  • GURU SEHAT (Gerakan untuk Rangsang Upaya Sehat pada Edukator Hebat) yang berisi lokakarya (workshop) dan diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) yang melibatkan orang tua dan guru untuk meningkatkan pemahaman tentang pedoman gizi seimbang dan praktik menyiapkan bekal sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline