Lihat ke Halaman Asli

Farhan Idhar Hidayat

saya sedang menjalani kuliah S1

Sikap Simpati dan Empati Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Prof. Dr Hamka

Diperbarui: 21 Januari 2023   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam suatu tindakan yang dilakukan seorang manusia itu adalah bisa membuat seseorang melihat perilaku kita dalam sehari-hari. Seperti kejadian yang saya alami, ini sebuah keluhan saya pada akhir-akhir ini ketika saya mengikuti perkuliahan tatap muka yang berada di Universitas Muhamadiyah Prof. Dr Hamka. Berikut cerita yang saya alami ketika berada di area kampus, pada saat saya mengantri lift di lantai satu dan liftnya hanya dua yang berada dikampus tersebut tetapi, beberapa gerombolan mahasiswi yang baru saja ingin mengantri untuk menaiki lift kampus ini telat untuk mengantri karena terlalu ramai yang mengantri untuk menaiki lift, sehingga gerombolan mahasiswi ini menaiki lift dari lantai dua untuk mendapatkan lift terlebih dahulu tanpa memikirkan antrian yang sudah penuh dilantai satu.

Ketika mengetahui bahwa antrian tersebut sudah penuh seharusnya rasa simpati dan empati seorang mahasiswa/i ini lebih mengetahuinya karena mereka berpendidikan. Sebab dari itu maka para mahasiswa/i yang lain mengetahui bahwa segerombolan itu kurang mengerti dari sikap simpati dan empati yang, dikarenakan ke egoisan mereka terlalu besar untuk dirinya tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Pada dasarnya seorang harus mempunyai sikap simpati dan empati, semua orang mempunyai sikap simpati dan empati pada saat orang itu menyadari dan mengetahui arti dari sikap itu. Menurut dari KBBI, "simpati adalah keikutsertaan merasakan perasaan orang lain baik senang, susah, dan sebagainya (kbbi.web.id)". Sikap empati adalah gimana kita menempatkan rasa posisi kita diorang lain tersebut, Maka dari itu rasa simpati dan empati seseorang itu harus ada untuk bisa menghargai dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Seperti halnya merebut antrian dengan menaiki latai dua untuk mendapatkan lebih dahulu lift antrian tanpa memikirkan orang lain yang sudah mengantri.

Sikap seperti itu tidak hanya dilakukan ketika mengantri dilift saja tetapi, kita sebagai mahasiswa/i harus menerapkan sikap itu pada kegiatan kita seperti biasanya. Seperti yang berada dikampus Uhamka ini terdapat kegiatan memberikan bantuan kepada kaum dhuafa yang dipilih atau disurvei terlebih dahulu, kegiantan empati ini dilakukan dengan panambahan tugas dari salah satu mata kuliah yaitu kemuhamadiyahan yang diambil. Dari kegiatan itu mahasiswa/i bisa mengetahui kegiatan yang dia lakukan adalah salah satu sikap simpati dan empati sesama manusia pada dasarnya, sehingga bisa terbentuk sikap simpati dan empati pada mahasiswa/i kampus Uhamka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline