CIATER, SUBANG -- Dalam suasana penuh syukur dan kebersamaan, warga RW 005 Dusun II Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, menggelar acara ruwatan bumi pada 29 -- 30 Juli 2024. Acara adat yang sarat makna ini bertujuan untuk memohon berkah dan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar. Acara ini menjadi budaya tahunan yang senantiasa dipertahankan oleh masyarakat setempat dan menjadi tradisi turun temurun untuk memerkokoh tali persaudaraan antar masyarakat.
Uniknya, acara ruwatan bumi kali ini diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa KKN 407 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Kolaborasi antara warga dan mahasiswa ini semakin memperkaya makna dari acara tersebut. Mahasiswa KKN tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga turut aktif dalam berbagai rangkaian kegiatan, seperti persiapan, pelaksanaan, hingga dokumentasi.
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan mahasiswa KKN. Kehadiran mereka memberikan semangat baru bagi warga desa," ujar Datuk.
Dalam acara ruwatan bumi, berbagai rangkaian kegiatan digelar, seperti kirab budaya, tarian tradisional, dan doa bersama. Puncak acara adalah upacara ruwatan yang dipimpin oleh sesepuh desa. Semua peserta mengenakan pakaian adat, menciptakan suasana yang khidmat dan meriah.
"Acara ruwatan bumi ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antar warga. Kami berharap acara seperti ini dapat terus lestari dan menjadi warisan budaya bagi generasi mendatang," tambah Pak Wawan sebagai kepala desa.
Kehadiran mahasiswa KKN dalam acara ruwatan bumi ini memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Bagi warga desa, kehadiran mahasiswa memberikan semangat baru dan ide-ide segar dalam melestarikan budaya. Sementara itu, bagi mahasiswa KKN, pengalaman ini menjadi kesempatan untuk belajar langsung tentang kebudayaan lokal dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
"Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh warga desa. Pengalaman ini sangat berharga bagi kami," ujar Rafly sebagai mahasiswa KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H