Segala insan manusia di muka bumi pasti pernah mengalami kegagalan dari berbagai macam lika-liku kehidupan yang dijalaninya. Tak jarang satu dari mereka yang bingung menghadapi kerasnya menjalani kehidupan untuk mencapai kesuksesan. Masalah yang begitu kompleks dijalani menyebabkan kita menjadi stress.
Stress karena mendapatkan nilai jelek di sekolah, gagal dalam pernikahan, dikeluarkan dari pekerjaan, tidak disukai orang dan berbagai macam hal-hal lain hingga kita terjerumus dalam stress ini. Stress sendiri merupakan salah satu respon tubuh yang dibentuk sebagai suatu ketegangan psikis, emosi maupun mental.
Namun seiring berjalannya waktu penulis menyadari bahwa stress bukanlah suatu perkara yang dianggap remeh, karena bila suatu hari kita stress dampak kedepannya adalah kita harus siap menanggung berbagai macam penyakit yang akan mengenai diri kita.
Dari gambar tersebut bisa terlihat bahwasanya stress akan memengaruhi sistem metabolisme yang mencakup berbagai kondisi fisik, psikologi, dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Kita akan lebih mudah lelah, mengalami gangguan sistem pencernaan, diare, alergi, dan lain-lain. Selain itu juga, dampak lebih jauh yang diakibatkan dari stress adalah munculnya penyakit mematikan seperti kanker, diabetes, dan obesitas.
Kondisi seperti ini tak lain akan berbeda tiap orangnya, namun satu hal yang perlu diketahui adalah kita bisa mengerti betapa mengerikannya dampak yang diakibatkan oleh stress ini. Kemudian pertanyaan lebih jauh lagi, bagaimana stress dapat mempengaruhi kesehatan kita ?
Berdasarkan jurnal yang dipublish pada tahun 2010, selengkapnya bisa dilihat disini, menjelaskan bahwa pada saat kondisi stress ini tiba, sejumlah hormon yang disekresikan dalam tubuh akan menurun.
Contohnya adalah hormon insulin yang berfungsi dalam mengatur kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh, pada saat kondisi sedang stress, jumlah produksi hormon insulin yang dikeluarkan sel beta pankreas akan menurun disertai peningkatan hormon katekolamin dan hormon lainnya yang turut berkontribusi dalam perkembangan penyakit hiperglikemia (suatu kondisi ketika jumlah kadar glukosa diatas normal), selengkapnya bisa dilihat disini.
Peningkatan ini terjadi dua hingga sepuluh kali lipat. Kemudian berdasarkan paparan jurnal tersebut bahwa anak pada umur lima hingga sepuluh tahun dengan stress secara signifikan akan lebih mungkin terkena diabetes, di samping adanya faktor lain namun ini merupakan salah satu contoh bahwa stress yang terus berkelanjutan akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita.
Pentingnya menjaga kondisi pikiran agar tidak stress sudah selayaknya kita lakukan sejak dini. Penulis pun pernah membaca suatu artikel yang menceritakan penderita kanker tulang stadium IV, setelah menjalani berbagai pengobatan namun tak kunjung membaik sehingga divonis umurnya tidak akan lama ia pun akhirnya mencoba untuk tabah dan tidak stress menghadapi kondisi penyakitnya, dan pada akhirnya ia berhasil sembuh total, sedangkan orang yang sering menjaga pola makan yang teratur, sering berolahraga secara konsisten namun tak bisa mengontrol stress nya yang akhirnya terkena penyakit mematikan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Pada akhirnya, solusi dalam mengatasi stress cukup dengan "Jangan membuat diri kita stress" ditambah dengan mengatur pola gaya hidup sehat. Kemudian cara lain bisa kita lakukan dengan berlibur ke suatu tempat yang membuat fikiran kita kembali segar, kemudian menulis bisa menjadi cara alternatif dalam mengurangi dampak stress apabila tidak ingin bercerita dengan orang lain, dan terakhir adalah melakukan hobi yang positif sehingga meningkatkan rasa senang dan stress pun akan hilang.
Tulisan ini pun sekaligus mengingatkan penulis betapa pentingnya kita untuk tidak terlalu memikirkan masalah terlalu dalam sehingga menimbulkan stress yang berkepanjangan. Untuk itu, Jangan stress dalam menghadapi kehidupan ini, tetap semangat ya.
Salam