Diplomasi budaya merupakan praktik diplomasi pemerintah, dimana diplomasi budaya mendukung kebijakan luar negeri pemerintah. Kementerian Luar Negeri biasanya terlibat langsung atau tidak langsung dalam diplomasi budaya ini. (Amalia: 2020). Manfaat dari program diplomasi budaya ini sangat banyak. Diplomasi budaya membantu menciptakan platform interaksi antara orang-orang dari berbagai negara untuk menciptakan platform untuk berteman dan menjalin ikatan di antara mereka.
Diplomasi budaya juga membantu menciptakan "dasar kepercayaan" dengan orang lain. Diplomasi budaya dapat berhasil menjangkau orang-orang berpengaruh yang tidak dapat dijangkau melalui diplomasi tradisional biasa. Diplomasi budaya seringkali merupakan satu-satunya cara untuk menciptakan saluran komunikasi yang lebih efektif di saat-saat ketegangan atau konflik.
Mengenai diplomasi budaya, terdapat banyak sarana yang digunakan untuk keberlangsungan diplomasi ini. Sarana yang dilaksanakan dalam diplomasi budaya bukan hanya tentang kesenian, melainkan diantaranya adalah pariwisata, olahraga, pendidikan, perdagangan dan kulinernya.
Adapun dalam artikel ini akan dibahas mengenai sarana diplomasi budaya menggunakan kuliner atau makanan yang dapat disebut juga dengan Gastrodiplomasi.
Gastrodiplomasi adalah bentuk diplomasi yang menggunakan makanan atau masakan. Dengan bantuan makanan atau alat bantu kuliner, pemahaman antar budaya dapat berkembang. Pemahaman antar budaya ini berperan penting untuk kepentingan diplomasi dalam konteks hubungan internasional. Selain manfaat diplomasi, gastrodiplomasi juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran negara. Karena mengangkat makanan atau kuliner ke tataran diplomasi, semakin banyak bangsa yang mengenal makanan atau dapur negara yang berhubungan dengan gastrodiplomasi. Gastrodiplomasi sebagai salah satu bentuk diplomasi bukanlah kegiatan yang dapat berdiri dengan sendirinya, namun diperlukan peran aktor internasional lainnya dalam pelaksanaannya.
Diplomasi yang satu ini mengacu pada pengelolaan hubungan antar suatu negara dengan aktor internasional negara lainnya. Isu-isu yang menjadi inti pembahasan dapat melampaui isu-isu politik dan strategis, namun tetap bermuara pada kepentingan nasional. Aktor diplomatik meluas tidak hanya untuk diplomat, tetapi juga untuk aktor internasional lainnya, termasuk pejabat dari berbagai kementerian dalam negeri atau individu swasta. Aktor non-negara menggunakan cara informal untuk bertukar pendapat, sehingga kunjungan bisa lebih mudah dibangun dalam memainkan peran diplomasi ini.
Dengan melaksanakan gastrodiplomasi, suatu negara dapat memperoleh beberapa keuntungan diantaranya yaitu: 1. Gastrodiplomasi dapat meningkatkan kesadaran serta daya tarik masyarakat akan unik dan menariknya suatu negara melalui makanannya.
2. Membuka lapangan kerja baru, misalnya usaha restoran yang menyajikan kekhasan negara lain yang di dalamnya juga mencakup kegiatan ekspor bahan masakan dari negara luar.
3. Meningkatkan angka kunjungan turis ke dalam sebuah negara karena ketertarikan mereka terhadap kulinernya.
4. Gastrodiplomasi juga merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan daya tawar suatu bangsa dengan pemanfaatan kekayaan kuliner yang sebenarnya sangat erat kaitannya dengan perwujudan kepentingan nasional lainnya.
5. Keuntungan lainnya didapatkan dengan sektor lain, seperti pada sektor kepariwisataan, dengan masakan sebagai bagian dari industri pariwisata harus berkontribusi untuk ini. Itulah beberapa pengetahuan mengenai gastrodiplomasi yang menyangkut kepentingan antar suatu negara dengan negara lainnya.