Lihat ke Halaman Asli

Syamsul Yakin dan Farhan F

Dosen dan mahasiswa

Evolusi Komunikasi: Dari Retorika Klasik hingga Era Virtual

Diperbarui: 4 Juni 2024   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Dok. Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin & Farhan Fadillah

Dosen Retorika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Retorika memiliki hubungan langsung dengan komunikasi verbal dan non verbal. Dalam praktik retorika kedua nya sangat dipengaruhi oleh berbagai situasi dan kondisi.

Pertama, kepada siapa komunikator berpesan (who communicates with whom). Kedua, apa tujuan komunikatur berpesan (for what purpose). Ketiga, dalam perihal seperti apa komunikator berbicara (in what situation). Keempat, konteks apa yang dibicarakan (in what context).

Kelima, kemana komunikator memberikan memberikan maksudnya (in which path). Keenam, perantara apa yang digunakan oleh komunikator, media tradisional, konvensional, atau media baru (in what media). Ketujuh, dalam agenda atau event apa proses komunikasi berlangsung (in what events).

Dilirik dari perantara yang digunakan, komunikasi nonverbal terbagi menjadi dua jenis. Pertama, komunikasi tatap muka (face to face). Dalam komunikasi tatap muka pihak yang terlibat dapat komunikasi dapat mengartikan ekspresi tubuh masing-masing, sebagai pengganti komunikasi verbal.

Begitu juga dalam melakukan kontak mata (eye contact) baik melotot, memejamkannya, memutar ke kiri dan ke kanan, serta mengerlingkan mata memiliki setiap pergerakan mata memiliki arti atau makna tersendiri sebagai pengganti komunikasi verbal. Kedua hal ini menununjukkan komunikasi verbal yang meski dilakukan tanpa berbicara namun tetap dapat dipahami.

Komunikasi nonverbal juga dapat menggunakan interaksi tubuh, seperti bahasa tubuh (body language) dan gerak tubuh. Dalam konteks ini bahasa tubuh adalah bahasa yang menggunakan gerakan anggota tubuh sebagai sarana mengungkapkan pikiran dan perasaan. Bahasa tubuh dapat menggunakan tanda dan gerakan anggota badan.

Gerakan tubuh dan bahasa tubuh merupakan dua hal yang berbeda dalam proses komunikasi. Gerakan tubuh terjadi secara spontan serta tanpa disadari dan tanpa diinginkan namun terjadi dengan tidak bisa dikontrol.

Kedua, komunikasi tatap maya atau komunikasi virtual yang dilakukan melalui internet telah berkembang pesat seiring dengan munculnya berbagai platform media sosial. Saat ini, komunikasi tatap maya hampir sama banyaknya dengan komunikasi tatap muka. Belakangan, istilah komunikasi daring digunakan untuk menggambarkan komunikasi tatap maya, sementara komunikasi tatap muka disebut dengan istilah luring.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline