Lihat ke Halaman Asli

Farhan Adi Saputra

Ilmu Administrasi Publik

Kilas Balik Match Bahrain vs Indonesia

Diperbarui: 30 November 2024   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malik Risaldi, Penyerang Timnas Indonesia (Sumber Foto: kompas.com)

Kamis, 10 Oktober 2024 diadakan pertandingan penting antara Indonesia melawan Bahrain yang berstatus sebagai tuan rumah. Pertandingan ini merupakan laga lanjutan babak/ronde 3 kualifikasi World Cup 2026 yang bakal di adakan di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Indonesia sendiri tergabung di Grup C bersama dengan Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain dan China. Di grup C ini Indonesia telah menjalani 2 pertandingan sebelumnya melawan dua raksasa Asia yaitu Arab Saudi dengan Skor 1-1 dan lewat gol yang dicetak oleh Sandy Walsh yang menyambut bola dari tendangan Ragnar Oratmangoen, dan kemudian pertandingan melawan Australia dengan skor 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dengan dua hasil pertandingan tersebut yang berakhir imbang maka Indonesia berada di posisi 3 grup C, sehingga dalam pertandingan melawan Bahrain ini, Indonesia harus meraih kemenangan pertamanya supaya dapat berhasil duduk di urutan 2 grup dengan poin 5. Namun tujuan mendapatkan poin penuh dikandang Bahrain harus gagal setelah Indonesia hanya mampu bermain seri dengan sang tuan rumah yaitu dengan skor 2-2 lewat gol yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struijk. 

Dengan hasil ini Indonesia hanya mampu menambah 1 poin sehingga jumlah poin Indonesia berjumlah 3 poin dan harus turun ketangga klasemen diurutan keempat, karena di Pertandingan lain yang mempertemukan Australia melawan China dan pertandingan tersebut dimenangkan oleh Australia. Sehingga membuat posisi Indonesia di geser oleh Australia di posisi keempat yang sebelumnya berada di posisi kelima dibawah Indonesia. Australia mengumpulkan poin 4 yang didapatkan dari 1 kali kalah lawan Bahrain, 1 kali imbang lawan Indonesia, dan 1 kali menang lawan China. Sedangkan Indonesia mengumpulkan poin 3 yang didapatkan dari 1 kali imbang lawan Arab Saudi, 1 kali imbang lawan Australia, 1 kali imbang lawan Bahrain tadi malam.

Dalam pertandingan melawan Bahrain yang berstatus sebagai tuan rumah di jam 23.00 WIB atau jam 00.00 WITA, Indoneseia menurunkan para pemain terbaiknya yang terdiri dari posisi penjaga gawang diisi oleh Marten Paes, Bek tengah diisi oleh Jay Idzes, Jordi Amat, dan Mees Hilgers. Bek sayap diisi oleh Calvin Verdonk dan Sandy Walsh, tengah diisi oleh Tom Haye dan Ivar Janner, Sayap diisi oleh Malik Risaldi dan Ragnar Oratmangoen, dan penyerang diisi oleh Rafael Struijk. Berstatus sebagai tim tamu maka Indonesia memakai jersey keduanya yang berwarna putih, dan terlepas dari status sebagai tim tamu, memang jersey putih ini merupakan jersey kesukaan coach Sin Tae Yong (STY). Menurutnya jersey warna putih selalu membawa keberuntungan bagi Indonesia, lebih lanjut warna putih dianggap akan membawa aura mewah dan digdaya atas lawannya disebabkan warna putih lebih memperlihatkan postur tubuh para pemain timnas menjadi kelihatan besar dan tinggi sehingga dapat mengintimidasi lawannya saat pertandingan. Dan hal terserbut terbukti ketika Indonesia mampu menahan dua raksasa sepakbola Asia yang merupakan negara langganan peserta piala dunia macam Arab Saudi dikandangnya dan Australia di SUGBK. Padahal sebelumnya banyak pihak dan pengamat bola mengira Indonesia bakal dibantai oleh kedua tim tersebut. Sebuah prestasi yang membanggakan dan sekaligus menjadi sejarah tersendiri bagi timnas Indonesia karena timnas Indonesia sebelumnya selalu menjadi tim medioker yang selalu kalah dengan skor telak ketika berhadapan dengan tim-tim besar Asia.

Adapun jalannya pertandingan, baik Indonesia maupun Bahrain sama-sama langsung tancap gas atau memainkan permainan dengan intensitas yang begitu tinggi sejak dimulainya kick off pertandingan. Terjadi jual beli serangan yang dilakukan oleh kedua tim, namun Bahrain sedikit lebih menguasai bola dan ritme pertandingan. Terlihat tendangan sudut lapangan dilakukan oleh Bahrain beberapa kali di awal babak pertama ini. Indonesia sendiri tidak mau kalah, sesekali melancarkan serangan yang berbahaya dan mengancam barisan pertahanan Bahrain, lewat akselarasi Ragnar Oratmangoen, Malik Risaldi dan Rafael Struijk. Tom Haye bersama Ivar Janner harus berkerja keras ditengah lapangan dalam mengatur serangan timnas Indonesia dan di posisi pertahanan Indonesia yang dikawal Mees Hilger, Jay Idzes dan Jordi Amat tampaknya cukup membuat rasa aman bagi lini pertahanan timnas. Berjalan menit pertengahan babak pertama kedua tim sama-sama belum mampu mencetak gol, dan masih terus memperagakan permainan dengan tempo tinggi. Bahrain cukup cerdik dan lihai dalam membuat kerepotan bagi timnas Indonesia dengan banyaknya drama yang dilakukan, seperti ketika terjadi duel atau adu body, pemain Bahrain langsung berbaring menggeliat seakan terjadi pelanggaran keras dari pemain Indonesia padahal hanya kalau dilihat lewat replay hanya sentuhan lembut saja. 

Dan drama pemain Bahrain tersebut terus terjadi selama habisnya babak pertama, Wasit sendiri tampaknya sedikit oleng dengan selalu membenarkan bahwa drama yang dilakukan para pemain Bahrain tersebut merupakan sebuah pelanggaran yang dibuat oleh pemain Indonesia sehingga beberapa peringatan bahkan kartu kuning dilayangkan kepada pemain Indonesia. Sebuah keadaan yang cukup membuat para pemain Indonesia frustasi dan hilang konsentrasi sehingga terjadilah sebuah gol yang mengejutkan lewat sepakan tendangan bebas pemain Bahrain dari tengah lapangan. Bola meluncur deras dan membentur palang gawang kemudian memantul yang cukup membuat kiper sekelas Marten Paes mati kutu melihat bola masuk ke gawangnya. Skor 1-0  untuk keunggulan Bahrain ditengah babak pertama. Dengan kebobolan tersebut Indonesia meningkatkan serangannya untuk mengejar gol penyama kedudukan. Serangan demi serangan dilancarkan timnas Indonesia sehingga cukup membuat Bahrain kewalahan serta terpaksa harus bermain bertahan dan merapatkan lini pertahanannya. Peluang beberapa kali terjadi namun masih belum membuahkan gol untuk Indonesia hingga di menit waktu tambahan babak pertama. Akhirnya di ujung menit waktu tambahan ini Indonesia mendapatkan gol lewat sepakan Ragnar Oratmangoen disudut tiang kedua gawang lawan. Gol Ragnar tersebut menjadi penutup babak pertama, dan skor 1-1 untuk kedua tim.

Babak kedua dimulai, Coach STY melakukan perubahan dalam komposisi pemain dengan menarik Sandy Walsh dan Jordi Amat digantikan dengan Eliano Reijnders dan Riski Ridho dengan harapan masuknya mereka berduan ini dapat memberikan dampak yang positif terhadap permainan Indonesia, ditambah Eliano Reijnders yang merupakan pemain naturalisasi baru Coach STY mau melihat kamampuannya dalam pertandingan ini mengingat bagi Eliano Reijnders sendiri ini merupakan debutannya bersama dengan timnas Indonesia. Terbukti saja baru beberapa menit setelah masuknya mereka ini terjadi perubahan permainan Indonesia yang mana dari sisi penyerangan Indonesia semakain baik dan tampak efektif begitu pula di barisan pertahanan Indonesia tampil solid yang membuat para penyerang Bahrain kesulitan untuk menembusnya seperti yang biasa mereka lakukan pada babak pertama sebelumnya. Praktis Indonesia sedikit menguasai dan mendominasi penyerangan dalam pertandingan babak kedua ini. Serangan demi serangan terus dilancarkan timnas Indonesia namun tetap sulit dalam menciptakan gol tambahan. 

Indonesia sendiri dalam pertandingan ini harus wajib menang supaya menjaga dan memperbesar peluang lolos ke Piala dunia, karena jika Indonesia menang maka poinnya menjadi 5 dan dengan poin 5 akan menduduki posisi kedua grup dibawah Jepang. Melihat situasi dan skor yang tidak beerubah, Coach STY kembali memasukan Marselino Ferdinand menggantikan Malik Risaldi untuk menambah tingkat efektivitas penyerangan. Akhirnya Indonesia berhasil menambah gol lewat gol cantik yang dicetak oleh Rafael Strujik sehingga merubah kedudukan dengan skor 2-1. Gol tersebut meningkatkan kepercayaan diri para pemain timnas Indonesia dengan ditunjukan peningkatan serangan dan mengontrol permainan. Bahrain sendiri mulai panik, pelatihnya memasukan para pemain dengan menggantikan pemain-pemain yang dianggap tidak berkontributif dan tampak mulai kelelahan. Coach STY tidak mau diam, untuk menjaga keunggulan Coach STY kembali memasukan pemain tengah yaitu Nathan Tjoe yang menggantikan Tom Haye yang memang sudah nampak kelelahan. Selain itu Witan Sulaeman juga dimasukan menggantikan Rafael Struijk yang juga sudah tampak kelelahan, dengan masuknya Witan diharapkan mampu meningkatkan efektivitas penyerangan mengingat Witan merupakan tipe pemain yang unggul dalam melakukan umpan satu dua digaris pertahanan lawan selain itu juga Witan memiliki kecepatan sehingga dapat mampu membantu pertahanan dari serangan lawan. Tipekal pemain seperti Witan ini sangat cocok dalam era sepakbola modern seperti sekarang ini pemain dituntut untuk harus bisa bermain di segala posisi. Witan dalam bermain bertahan dan menyerang sama baiknya, sehinggan Witan sangat dibutuhkan timnas Indonesia yang sering mengandalkan serangan balik ketika berhadapan dengan tim-tim besar.

Menit sudah menunjukan angka 89.00 sebagai penanda bahwa akan ada penambahan waktu sehingga dapat dipastikan kapan sebuah pertandingan akan berakhir. Skor sendiri masih tetap tidak berubah yaitu 2-1 untuk keunggulan Indonesia. Kedua tim saling membalas serangan dan sesekali pemain Bahrain banyak melakukan diving dengan pura-pura jatuh di kotak garis pertahanan Indonesia sewalaupun tidak ada senggolan yang membahayakan dari pemain Indonesia. Namun Pemain Bahrain terus melakukan hal demikian dengan harapan mendapatkan hadiah penalti dari wasit. Ada beberapa usaha pemain Bahrain ini yang berhasil mengelabui wasit sehingga beberapa kali mendapatkan tendangan bebas dari hasil aksi kotornya ini dan wasit sendiri memang tampaknya sejak dari menit awal lebih condong atau berpihak ke tim Bahrain seperti diberikannya beberapa tendangan sudut kepada Bahrain dan kartu kuning kepada pemain Indonesia sedangkan kalau dicermati lewat tayangan ulang tidak ada pelanggaran yang terjadi. Situasi ini cukup membuat emosi dari para pemain, pelatih dan para staf serta penonton Indonesia baik yang hadir langsung di stadion hingga penonton di layar kaca/TV Indonesia. 

Lebih lanjut menit tambahan waktu 6 menit dan pertandingan sendiri sudah berjalan menit ke 97.00, artinya menit tambahan sudah habis maka sudah seharusnya wasit untuk segera meniup pluitnya mengakhiri pertandingan namun wasit tidak kunjung meniup pluit dan tetap melanjutkan pertandingan. Tampak para pemain Indonesia mulai kelelahan dan praktis hanya bermain bertahan dengan tujuan dapat mengamankan skor dan sesekali melancarakan serangan balik. Di menit akhir ini, terdapat dua serangan balik yang cukup mengancam gawang Bahrain, yang pertama dari akselarasi Ragnar Oratmangoen yang melewati bek lawan kemudian mengumpan ke Marselino Ferdinand, Namun Marselino tidak mampu memanfaatkan peluang tersebut sehingga berbuah menjadi gol. Kemudian peluang kedua datang dari Witan Sulaeman akan tetapi juga gagal membuahkan gol untuk menambah keunggulan sehingga dapat menjadi kill the game. Akhirnya malapetaka terjadi di menit ke 98, Indonesia kebobolan lewat gol dari sepakan pojok Bahrain yang memanfaatkan kelengahan pemain  pertahanan Indonesia di tiang kedua. Lantas setelah kebobolan gawang Indonesia tersebut wasit langsung meniup pluit tanda berakhirnya pertandingan, dan pertandingan tersebut berkahir dengan skor 2-2.

Kejanggalan dan keanehan dari wasit yang memimpin pertandingan ini menuai sorotan dari berbagai pihak. Selain pemain, pelatih dan staff serta penonton Indonesia yang hadir langsung dilokasi pertandinga, penonoton-peononton dirumah pun banyak yang mengecam kepemimpinan wasit yang berasal dari Oman ini. Kecaman banyak bertebaran di media sosial sperti Facebook, X dan Intagram (IG) yang ditujukan kepada wasit dan tim Bahrain bahkan akun IG sang wasit sempat terhapus/hilang akibat serangan dari netijen Indonesia. Kekecawaan yang sangat bisa diterima karena banyak yang meyakini pertandingan akan berakhir kemenangan Indonesia melihat menit pertandingan sudah menunjukan melewati waktu tambahan. Dan kecaman serta serangan yang dilancarkan oleh netijen Indonesia merupakan luapan ekspresi kekecewaan yang mesti dipahami oleh semua pihak lebih-lebih wasit dan pihak tim Bahrain serta AFC selaku yang punya kapasitas terkait persoalan ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline