Lihat ke Halaman Asli

Realita Kehidupan dalam Catur (Sebagai Pion)

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13400817721459175769

Catur bagi sebagian orang hanya dianggap sebagai permainan semata, tidak lebih. Sebenarnya jika kita dapat mendalaminya lebih dalam lagi, maka semua hal dalam catur ada didalam, disekitar dan dihadapan diri kita.

Dimulai dari yang paling kecil, " Pion " atau yang sering kita sebut bidak ataupun anak buah, sebenarnya adalah sebuah posisi umat manusia yang berada sebagai warga negara dalam sebuah negara, kita sebagai pion tidak sepenuhnya dapat melangkahi kebijakan yang diambil oleh pemerintah maupun sebaliknya, pemerintah juga tidak terlalu memikirkan keadaan rakyatnya, dalam percaturan ketika bidak sudah melangkah ke E4 atau D4 bagi putih atau pembukaan lainnya, perwira yang berada dibelakangnya hanya sebagai pem-backing pion tersebut. Pion juga merupakan senjata yang berbahaya ketika telah berda di puncaknya, apabila dalam posisi catur putih, pion yang sudah berada di jalur 6 dan 7 bakal membuat sang lawan kocar kacir untuk mengahancurkannya. Pengorbanan pun banyak dilakukan lawan untuk menghalangi pion tersebut sebelum promosi.

Dalam sisi riilnya, pion yang seperti itu adalah anak dan pemuda bangsa yang terpelajar, ketika dia sudah matang dan berada di jalur yang tepat di negeri asalnya, negara lain pasti tidak ingin melihat anak itu mengembangkan negaranya sendiri supaya tidak kalah saing, contohnya para juara olimpiade sains dan lainnya, ketika merebut medali di kancah internasional, ia tidak lantas melanjutkan studi di negeri sendiri melainkan menerima tawaran dari luar negeri yang pada akhirnya pemuda itu akan di naturalisasi untuk mengembangkan negara yang memberinya beasiswa, sedangkan tanah kelahirannya ditinggalkan, “Indonesia sangat berpengalaman dalam hal tersebut”.

Pion juga sering dijadikan kelinci percobaan oleh para perwiranya, ketika para pion sudah berhasil menguasai medan, barulah sang perwira maju dan kemudian sang perwira juga akan mengorbankan pion itu lagi demi sebuah kemenangan taktis.

Dalam sisi kehidupan di Indonesia, sering kita melihat, menyaksikan dan merasakan kebijakan pemerintah yang hanya menegedepankan keuntungan saja secara makro, tetapi yang mikro ditinggalkan begitu saja ketika sudah menguasai medan yang lama kelamaan bakal mengalami pasang surut karena sudah tidak diperhatikan lagi. Itulah sebagian sisi kehidupan yang dilihat dari buah catur yang paling kecil, yaitu pion.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline