Lihat ke Halaman Asli

Dinamika Keseruan Matematika di Awal Jenjang Sekolah

Diperbarui: 11 September 2022   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DINAMIKA KESERUAN MATEMATIKA DI AWAL JENJANG SEKOLAH

Matematika adalah pelajaran yang ditakuti oleh kebanyakan orang khususnya pelajar Indonesia. Di bangku sekolah banyak anak sekolah memandang matematika adalah pelajaran yang rumit dan susah dipelajari. Khususnya dipermulaan anak masuk Sekolah Dasar. Hal itu dikarenakan mindset yang sudah tertancap oleh  pelajar indonesia. 

Namun, jika diamati dari keseharian kita ilmu matematika itu penting untuk dipelajari. Ketika kita sering belajar matematika dan mencoba-coba latihan soal, kemampuan otak kita akan ikut terasah karena secara tidak langsung kita mencari cara untuk menyelesaikan suatu persoalan. Hal ini tentunya akan mengasah kemampuan pemecahan masalah juga.Otak yang terus diasah menimbulkan sifat cognitive yang terus berkembang.Hal itu juga memberikan efek positif pada anak khususnya di awal mereka memulai pendidikan (SD)

Cara mempelajari ilmu matematika bukan dengan sistem yang membosankan dan membuat otak kita rumit melainkan kita bisa memahaminya dengan enjoy dan happy. Sistem tersebut bisa menggunakan game(quiz),bernyanyi , benda-benda yang bisa disentuh dan dirabah,dan terapan  di kehidupan nyata . Dengan hal itu sistem pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

-->Sistem membuat anak tertarik dan senang belajar matematika :

1.  Game (quiz).

                Dengan adanya gudget yang sudah terlanjur berpengaruh di kalangan anak-anak ,peran guru,dan orang tua harus aktif ,yaitu dengan memberi sisi positive kepada anak. Salah satunya yaitu menerapkan quis saat pembelajaran. Di era milenial ini banya game yang berbau matematika dan quiz yang meliputinya.Selain game yang ada digudget (online), ada juga game yang secara langsung yang melibatkan interaksi antar anak, interaksi ini  berpengaruh akan perkembangan social psikologi anak. Sebagai contoh tepuk angka 3 6 9 ,tebak penjumlahan dan perkalian, dll.

2.  Bernyanyi.

          Menurut Musbikin (dalam prasetya,2010;22)  bernyanyi memiliki kelebihan antara lain:

a.Dapat merangsang imajinasi didik

b.Dapat memicu kreatifitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline