Lihat ke Halaman Asli

FAREL PRAKOSA

Mahasiswa

Literasi Digital dalam Era Kemanusiaan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Teknologi

Diperbarui: 28 Oktober 2024   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi yang kian pesat, kita dihadapkan pada sebuah paradoks menarik: semakin canggih perangkat digital yang kita miliki, semakin besar pula tantangan untuk tetap mempertahankan sisi kemanusiaan kita. Namun, justru di sinilah letak pentingnya literasi digital yang berpusat pada nilai-nilai kemanusiaan.

Bayangkan seorang nenek di pedesaan yang kini bisa video call dengan cucunya di kota besar, atau seorang difabel yang mampu bekerja dari rumah berkat aksesibilitas teknologi digital. Inilah contoh nyata bagaimana teknologi, bila dimanfaatkan dengan tepat, dapat menghadirkan kehangatan dan membuka peluang yang sebelumnya tak terbayangkan.

Literasi digital bukan sekadar kemampuan mengoperasikan gadget atau menjelajah media sosial. Lebih dari itu, literasi digital adalah tentang bagaimana kita memanusiakan teknologi -- menjadikannya alat untuk mempererat hubungan, memperluas wawasan, dan meningkatkan produktivitas tanpa kehilangan esensi dari interaksi manusia yang sejati.

Membangun Fondasi Literasi Digital yang Humanis

Pendekatan humanis dalam literasi digital dimulai dari pemahaman bahwa teknologi harus melayani kebutuhan manusia, bukan sebaliknya. Beberapa aspek kunci yang perlu diperhatikan:

1. Kesadaran Digital

   - Memahami jejak digital dan dampaknya

   - Mengenali informasi yang kredibel

   - Menjaga keseimbangan antara dunia digital dan realitas fisik

2. Empati Digital

   - Membangun komunikasi online yang positif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline