Camp Humphreys, yang juga dikenal sebagai United States Army Garrison-Humphreys (disingkat USAG-H), adalah pangkalan militer Amerika Serikat yang berada di dekat Anjeong-ri dan Pyeongtaek, Korea Selatan. Berdiri di atas tanah sebesar 490 hektar, Camp Humphreys adalah pangkalan militer Amerika Serikat terbesar yang ada di luar Amerika Serikat, berisikan hampir lima ratus bangunan dan sarana pendukung. Termasuk ke dalam rencana Relokasi Yongsan, angka tersebut akan berkembang menjadi 942 hektar hingga 1432 hektar.
Secara geografis, area di sekitar Camp Humphreys adalah ladang persawahan yang berisikan banyak ladang padi. Ada beberapa bukit di sekitar areanya, namun elevasi hanya kurang dari 46 meter. Ada juga daerah pegunungan yang berada di bagian selatan Camp Humphreys, dengan puncak tertinggi menjapai 292 meter. Area urban dibangun di arah timur laut dari pangkalan udara Camp Humphreys, Pangkalan Udara Militer Desiderio. Seoul, ibu kota Korea Selatan, berada di sekitar 89 km timur laut dari Camp Humphreys.
Sejarah Camp Humphreys dapat kita tarik ke belakang pada 1919, saat aneksasi Kekaisaran Jepang ke Semenanjung Korea. Kekaisaran Jepang membangun Landasan Udara Pyongtaek di lahan yang saat ini menjadi Camp Humphreys. Pasca Perang Dunia II, perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet juga merambah ke Semenanjung Korea. Amerika Serikat yang memposisikan diri di selatan garis 38th parallel kemudian merenovasi dan merubah nama Landasan Udara Pyongtaek menjadi K-6 untuk mengakomodasi grup udara Marinir Amerika Serikat dan Grup Kontrol Taktis 614th.
Pasca Perang Korea berakhir, pada 1962, pangkalan militer K-6 berubah nama menjadi Camp Humphreys untuk menghormati Pilot Benjamin K. Humphreys yang meninggal dalam kecelakaan helikopter di dekat pangkalan tersebut. Dua belas tahun kemudian, Camp Humphreys berubah fungsi secara resmi menjadi garnisun tentara Amerika Serikat.
Dengan rencana pemindahan markas utama tentara Amerika Serikat dari Seoul ke Camp Humphreys, dibutuhkan lahan yang lebih luas. Prakarsa ini mencuat pada 2005 agar Amerika Serikat dapat memperluas wilayah Camp Humphreys. Warga Korea Selatan yang berada di Daechuri dan desa-desa kecil di sekitar Pyongtaek tidak terima dengan hal ini kemudian mengadakan rangkaian demonstrasi besar-besaran. Akhirnya hal tersebut diselesaikan dengan ganti rugi oleh pihak Korea Selatan kepada para pemilik lahan sebesar 600 juta won (sekitar enam ratus ribu dolar amerika) per penduduk.
Camp Humphreys dianggap sebagai wilayah Amerika Serikat. Dalam pangkalan militer tersebut, para penduduknya menggunakan dolar amerika dan kode pos California. Camp Humphreys juga memiliki banyak restoran cepat saji dari Amerika Serikat, lapangan golf, kolam renang, dan tempat rekreasi lainnya.
Banyak pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan adalah bekas pangkalan militer Jepang. Banyak yang beranggapan bahwa Amerika Serikat berhasil membebaskan Korea Selatan dari belenggu Jepang, namun, pada kenyataannya, Amerika Serikat tidak pernah mengembalikan tanah tersebut ke Korea. Apakah masyarakat Korea Selatan sesungguhnya masih belum merdeka saat ini? Apakah masyarakat Korea Selatan masih berada di bawah belenggu kolonialisme? Apakah hal ini yang diinginkan masyarakat Korea Selatan? Jangan-jangan, keamanan dan demokrasi hanya dijadikan kambing hitam sebagai bentuk neokolonialisme baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H